Pandemi Covid-19 sepanjang tahun 2020 memberi cerita tersendiri untukku. Selain harus menjaga kesehatan pribadi, menjaga kebersihan rumah lebih seksama lagi, donasi APD ke rumah sakit, dan tak terhindarkannya waktu luang yang membuat ku tak melepaskan gadget dari genggaman.
Kontak dengan teman dan famili melalui media sosial apa saja menjadi kegiatan yang lebih rutin dilakukan. Informasi tersampaikan melalui online text, video call, maupun zoom meeting.
Training yang harus ku ikuti selalu menunggu kuota, kini training online pun berlangsung tanpa harus menunggu kuota, karena mau tak mau kuota akan terpenuhi dengan peserta seluruh Indonesia bisa bergabung secara online.
Menjadi tahu aktifitas detail teman- teman dan famili, karena mereka pun memposting kegiatannya di media sosial. Demikian juga dengan aktifitas kakak sepupu yang bahkan mengajak untuk membuat antologi.
Membuat tulisan yang kemudian terbit menjadi buku adalah sebuah impian. Tentu saja ajakan itu kusambut dengan gembira.
Menulis bukan sembarang menulis karena ada proses editing yang membuat ku bolak balik edit ulang tulisan agar sesuai tema dan ejaan yang disempurnakan mengikuti kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Belajar lagi. Yang pernah kupelajari dulu ketika masa-masa sekolah, kini saatnya ilmu itu dipakai. Ada yang lupa, namun masa editing adalah masa belajar kembali. Benar-benar sebuah pengalaman dalam perjalanan hidup ku.
Dan siapa sangka, dalam setahun di tahun 2020, 3 antologi terwujud. Its my Quantum Leap. Bolehlah bangga dengan diri sendiri dan berharap ada quantum leap yang berikutnya di masa mendatang.
Aamiin
Komentar
Posting Komentar