Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2022

Sampai Kapan Berada dalam Pusaran?

Menulis disinyalir bisa dijadikan sarana untuk healing ketika ada depresi yang dirasakan. Dahulu, kebiasaan orang menulis dalam sebuah buku diary. Menulis menjadi cara untuk merenung atau introspeksi diri. Seorang yang introvert sangat memerlukan kegiatan menulis untuk menjadi kawan setianya di setiap saat. Meskipun, seorang yang ekstrovert pun mungkin saja akan menemui keasyikan tersendiri dengan menulis. Memasuki masa pandemi Covid-19, banyak orang mulai menyukai kegiatan menulis. Apakah itu sebagai bagian dari pekerjaan ataupun berkomunikasi dengan teman di media sosial. Terlebih bagi orang-orang yang kehilangan pasangan hidup karena kematian ataupun perceraian yang banyak terjadi selama masa pandemi tersebut. Mereka menjadikan kegiatan menulis sebagai sarana untuk melepaskan emosi yang belum tuntas. Kisah yang tertulis tentu saja mengenai kehilangan, kesedihan, dan mencoba untuk ikhlas menghadapi ujian hidup ini. Ajakan untuk kegiatan menulis seperti pembuatan antologi

Kesuksesan Adalah Hak Semua Orang

Persaingan dalam meraih prestasi itu biasa. Hal itu terjadi di mana saja. Mungkin kita masih ingat ketika kita duduk di bangku SD hingga SMA, bahkan hingga kuliah. Pastinya ada banyak peristiwa yang mencerminkan persaingan dalam mencapai prestasi. Atau mungkin juga persaingan untuk mendapatkan kekasih hati. Dalam persaingan itu, bisa saja kita yang memenangkannya, atau bisa jadi kita yang kalah. Akan tetapi, kekalahan yang dialami bisa kita lalui begitu saja dengan santai. Bahkan mungkin, kita akan mentertawakan kekalahan sendiri sebagai bentuk kesadaran bahwa kita memang kurang pantas untuk mendapatkan kemenangan itu.  Ketika kita memasuki dunia kerja, persaingan itu pun akan tetap ada. Bahkan bisa jadi, pihak perusahaan menciptakan suasana persaingan itu untuk meraih target yang sudah ditetapkan perusahaan. Persaingan itu biasanya disertai imbalan hadiah jika berhasil meraihnya. Hal ini akan banyak kita jumpai pada perusahaan yang bergerak di bidang pemasaran. Imbalan had

Dilema Pilihan Hidup Perempuan

Jika kita bicara tentang perempuan, kita sering terjebak dengan topik pembicaraan mengenai tugas dan kewajiban perempuan sebagai istri dan ibu. Namun ada hal menarik lain yang bisa dibahas tentang perempuan, yaitu tentang peranannya di masyarakat. Sebagai bagian dari masyarakat, perempuan pun mempunyai hak dan kewajiban terhadap lingkungan sekitar. Posisi itu membuat perempuan bisa berbuat lebih untuk orang banyak dan bisa memberi arti pada nilai dirinya.  Kata emansipasi wanita yang menjadi tren melalui buku Habis Gelap Terbitlah Terang telah mempengaruhi perkembangan gerak perempuan Indonesia. RA. Kartini menunjukkan rasa gemasnya pada perlakuan lingkungannya terhadap kaum perempuan saat itu. Beliau mempunyai tanda tanya besar tentang peran dan kebebasan perempuan yang berbeda dengan kaum pria.  Semakin berkembangnya zaman, kini perempuan bisa ikut berperan di segala bidang. Di dunia pendidikan, perempuan bisa berperan sebagai guru dan mendidik bangsa. Di bidang kesehata

Media Sosial dalam Kehidupan Kita

Ketika awal aplikasi Facebook merebak, banyak orang menggunakan Facebook tanpa tahu bagaimana memanfaatkannya. Facebook lebih banyak digunakan untuk menulis apa yang terjadi pada saat itu. Tetapi isi kontennya bukan merupakan ulasan atau opini dari sebuah peristiwa. Sebagai contohnya adalah :  “Mau mandi dulu, ah. Eh kok handuknya ketinggalan.” “Wah, panasnya hari ini.” “Kesepian, nih.” Maraknya ungkapan seperti itu seolah memberi petunjuk kepada pengguna facebook lain, bahwa seperti itulah facebook digunakan. Dengan begitu, orang-orang yang punya permasalahan hidup mengungkapkan apa yang dirasa dan dipikirkannya melalui tulisan di Facebook. Mereka lupa bahwa Facebook atau media sosial lainnya bukanlah buku diary. Diary akan menyimpan secara rahasia semua isi hati dan pikiran kita sedangkan media sosial berbeda. Media sosial memfasilitasi kita untuk terhubung dengan teman-teman yang kita kenal. Bahkan, kita bisa berkenalan dengan orang baru. Orang-orang yang menjadi teman d

Perencanaan Kerja Seorang Ibu Bekerja

Di setiap awal tahun, pasti ada pembuatan  rencana kerja untuk setahun ke depan. Orang menyebutnya dengan resolusi. Ada semacam harapan yang ingin dicapai yang diproyeksikan dalam rencana jangka pendek, menengah, dan jangka panjang. Sebenarnya, hal ini perlu dilakukan agar aktivitas kita mempunyai arah dan tujuan. Namun, tidak semua orang melakukannya. Kalaupun ada yang melakukannya, tidak semua orang yang bisa konsisten menjalankan sesuai resolusi yang dibuat.  Saya beberapa kali membuat resolusi, tetapi kenyataannya aktivitas yang berjalan sering tidak berjalan sesuai dengan rencana. Kalaupun ada yang sesuai rencana, hasilnya sangat jauh dari ekspektasi. Jadi, bisa disimpulkan bahwa saya termasuk yang tidak konsisten menjalani aktivitas sesuai rencana dalam resolusi. Hal itu membuat saya tidak lagi termotivasi untuk membuat resolusi. Saya jalani hari-hari dari tahun ke tahun seperti air mengalir saja. Padahal bergerak mengikuti air itu sangat berisiko, bukan? Hal itu kare

Peduli Lingkungan untuk Kelestarian Alam

Pagi tadi, saya mendengar sebuah topik menarik di televisi. Topik itu tentang menabung air. Ya, menabung air untuk masa depan kita. Jadi menabung bukan hanya uang saja, tetapi air juga.  Kebutuhan air bersih kita per hari adalah sebanyak 60 liter per orang. Kebutuhan ini untuk keperluan segala hal dalam hidup kita di luar kebutuhan untuk minum. Namun, kita tahu bahwa air bersih di lingkungan kita sudah sangat kritis kondisinya. Hal itu karena adanya pencemaran dan semakin jarangnya pepohonan. Efek dominonya memang sangat panjang.  Jumlah penduduk yang meningkat membutuhkan lahan untuk tempat tinggal dan berbagai sarana pendukung. Hal itu memerlukan pembukaan lahan yang semakin luas. Pembangunan infrastruktur membuat tertutupnya tanah dengan aspal dan beton. Pohon-pohon yang berfungsi sebagai kantung air terpaksa ditebang. Lahannya untuk tempat tinggal, dan kayunya dipergunakan untuk tempat tinggal dan atau keperluan lain. Kalaupun bukan untuk tempat tinggal, sudah banyak h

Kesehatan Perempuan dan Masa Depan Bangsa

Perempuan adalah makhluk yang mengandalkan perasaan dalam bertindak. Perempuan pun dikatakan sebagai makhluk yang terdiri dari 99% emosi dan 1% logika. Dengan kata lain, perempuan didefinisikan sebagai makhluk yang lebih mudah terpengaruh emosi dan perasaannya, dibandingkan dengan logika berpikirnya. Namun itu bukan berarti kemampuan logika perempuan lebih rendah. Banyak berita olimpiade matematika yang dimenangkan oleh siswi SMA, lho! Sebagai perempuan, saya sendiri pernah merasakan kondisi yang sangat dipengaruhi perasaan. Kondisi yang lebih tidak nyaman adalah ketika perasaan itu mudah berubah atau yang disebut mood swing . Generasi sekarang menyebut kondisi itu dengan moody . Saya yakin kondisi seperti ini dialami perempuan secara umum terlebih ketika dalam kondisi menstruasi, hamil dan masa menyusui.  Namun ada juga sebagian perempuan yang kondisinya tidak terpengaruh kondisi tersebut.  Pada kondisi menstruasi, hamil dan menyusui, perempuan berada pada kondisi yang dip

Rumput Tetangga Nampak Lebih Hijau

  Orang Jawa bilang, hidup itu sawang sinawang . Maksudnya, kalau kita melihat (sawang) kehidupan orang lain, kita  melihat seolah kehidupan orang lain jauh lebih enak daripada kita. Demikian juga sebaliknya. Kalau menurut bahasa yang sering kita dengar, rumput tetangga nampak lebih hijau.  Kita tidak pernah tahu kehidupan orang yang sebenarnya. Namun, kita cenderung cepat menilai dengan membandingkannya dengan kehidupan kita. Tindakan selanjutnya adalah mengeluh bahwa kehidupan kita tak seberuntung orang lain. Pada tulisan ini, saya ingin menyoroti kehidupan seorang ibu rumah tangga dan ibu bekerja. Menurut pandangan seorang ibu rumah tangga, ibu bekerja memiliki kehidupan yang lebih enak. Ia bisa tampil rapi dan cantik setiap hari. Tampil bersih tanpa harus repot dengan segala hal yang harus dibersihkan di rumah. Ibu bekerja bisa bertemu dengan banyak orang dan jalan-jalan ke luar rumah bahkan ke luar negri. Ibu bekerja mempunyai penghasilan sendiri yang berarti bisa memb

Poligami

Dalam hal hubungan antara laki-laki dan perempuan, hal yang sering menjadi pembicaraan hangat adalah poligami. Banyak orang sudah mengetahui bahwa poligami adalah perkawinan seorang suami dengan lebih dari seorang istri dalam waktu yang bersamaan. Lawan dari poligami adalah monogami. Berbagai pendapat pro dan kontra sering mewarnai diskusi tentang hal ini.  Kebanyakan orang menyatakan setuju dengan poligami hanya karena hal tersebut tercantum dalam Alquran. Ditambah lagi dengan sebuah kondisi bahwa jumlah penduduk perempuan di dunia lebih banyak daripada laki-laki. Hal tersebut mereka jadikan alasan agar perempuan bisa mendapatkan pasangan hidup. Mereka berpendapat, poligami adalah jalan keluarnya.  Berbagai alasan bisa dicari untuk menghalalkan segala yang sesuai dengan hawa nafsu. Namun, mereka tidak mencari tahu terlebih dahulu asal mula adanya poligami. Mereka juga seharusnya mengkaji lebih dalam mengapa Allah memerintahkan perihal poligami dengan batasan empat orang is

Ibu Tunggal di Masyarakat Patriarki

Menurut Sager dkk (dalam Duval & Miller, 1985), orangtua tunggal ( single parent ) adalah orangtua yang memelihara dan membesarkan anak-anaknya tanpa kehadiran dan dukungan dari pasangannya. Terdapat berbagai alasan mengapa seseorang menjadi orang tua tunggal. Ada orang tua tunggal karena perceraian, ditinggal pergi pasangan, dan pasangan hidup yang meninggal. Ada juga yang disebut dengan single by choice , yaitu yang memutuskan untuk membesarkan anaknya sendiri meski tanpa pernikahan. Dalam hal single by choice , bisa jadi, anaknya adalah anak kandung atau anak adopsi. Apapun latar belakang yang membuat seseorang menjadi single parent , mereka harus menjalankan peran ganda. Peran tersebut adalah peran sebagai ayah dan ibu bagi anak-anaknya.  Pada keluarga normal, sebuah keluarga terdiri dari ayah, ibu dan anak-anak. Masing-masing anggota keluarga mempunyai peran dan tanggung jawab. Namun pada single parent , peran ayah dan ibu harus dijalankan oleh salah satu pihak saj

Kegalauanku di Hari ke-19 30dwc Jilid 34

Di bulan Oktober 2021, kulihat temanku mengunggah sebuah konten di Instagram. Konten itu adalah sebuah deklarasi bahwa ia akan mengikuti sebuah kegiatan menulis selama sebulan penuh. Nama kegiatan itu disebut 30dwc atau 30 days writing challenge .  Aku tertarik untuk mengikutinya juga. Oleh karena itu, aku hubungi temanku melalui direct message di Instagram. Aku tanyakan bagaimana pendaftaran dan segala hal teknisnya. Singkat cerita, aku ikut mendaftar. Saat itu adalah 30dwc jilid 33. Itu artinya kegiatan tersebut sudah berlangsung 32 kali, dan bulan itu akan berlangsung yang ke-33. Alhamdulillah, aku ikuti kegiatan itu dengan lancar. Aku ikuti 30dwc jilid 33 dengan tema tulisan tentang Asuransi . Tulisan itu kumaksudkan untuk mengisi blog baruku, khusus untuk menunjang pekerjaanku sebagai agen asuransi.  Di tengah bulan Desember 2021, aku ikuti lagi kegiatan menulis 30dwc ini. Kali ini, aku ingin menulis segala hal tentang Perempuan . Topik ini, awalnya, akan kujadikan ma

Perempuan dan Orang Ketiga dalam Perkawinan

Agak sulit juga bagi saya untuk memulai topik ini. Dalam benak saya, topik ini adalah tentang rumah tangga yang terganggu karena hadirnya orang ketiga. Orang ketiga itu bisa laki-laki maupun perempuan. Jika laki-laki, berarti istri yang melakukan perselingkuhan, tetapi bisa juga pelakunya adalah sang suami.  Pada kasus suami memiliki orang ketiga yang berjenis kelamin laki-laki, suami memiliki kelainan, yaitu suami adalah seorang biseksual. Namun bisa juga, suami adalah seorang homoseksual. Saya pernah mendengar kisah ini dari seorang teman yang mempunyai teman bersuamikan seorang homoseksual. Ada kisah panjang yang menjadikan sang suami memiliki kecenderungan terhadap sesama jenis. Salah satunya adalah masalah inner child yang membekas dan membentuk kepribadian sang suami.  Begitu mengetahui kondisi sang suami, sang istri segera mengambil tindakan untuk menceraikannya. Hubungan yang sudah tidak sehat itu tak bisa dilanjutkan mengingat ada seorang anak di antara mereka.  Ji

Perceraian

Tak ada seorang pun berencana menikah kemudian merencanakan perpisahan. Pernikahan dilaksanakan selalu dengan harapan untuk bersama hingga akhir hayat. Bahkan, jika menurut kepercayaan agama islam, kebersamaan dalam pernikahan diharapkan terus berlanjut hingga di akhirat nanti.  Namun, banyak hal yang akan dihadapi setiap pasangan di dalam kehidupan. Penyatuan visi dan misi pernikahan pun perlu terus dikuatkan sepanjang masa perkawinan. Komunikasi terbuka penting selalu diterapkan agar tidak terjadi salah paham sekecil apapun. Kepentingan bersama harus menjadi prioritas.  Akan tetapi, jika titik temu tidak juga ditemukan, perpisahan adalah jalan terakhir agar kondisi tidak menjadi lebih buruk lagi. Kesepakatan untuk berpisah itu penting seperti pentingnya kesepakatan untuk menikah. Dengan begitu, tidak ada yang merasa terbebani dan dirugikan secara emosional, finansial, dan sosial.  Kita tahu semua bahwa jangan pernah bermain-main dengan kata cerai. Meski bercanda sekalipun

1 Tahun MGN dan Berkenalan Lagi

Pergantian tahun biasanya orang heboh dengan resolusi. Biasanya, saya pun membuat resolusi. Tapi sudah beberapa tahun terakhir, saya tidak lagi membuatnya. Termasuk saat memasuki tahun 2022 ini. Kalaupun ada yang ingin dicapai, mungkin baiknya menjadi catatan pribadi saja, tidak perlu harus dideklarasikan di media sosial juga.  Namun, Tantangan Blogging Mamah Gajah Ngeblog di awal tahun ini unik juga. Tema yang diminta adalah tentang diri sendiri. Kok saya malah langsung teringat buku data diri waktu tahun 80an. Begitu trendnya keberadaan buku itu hingga hampir setiap orang memilikinya.  Dahulu, kami begitu bersemangat saling memperkenalkan diri dengan mengisi buku itu. Hal yang paling saya perhatikan di setiap data diri teman-teman adalah bagian cita-cita, pesan yang lucu-lucu, dan kata mutiara yang memotivasi.  Tentang cita-cita, entah kenapa, banyak teman-teman yang menuliskan ingin menjadi insinyur pertanian saat itu. Dengan membaca itu, saya langsung membayangkan hamp

Pemberdayaan Perempuan

Pemberdayaan memiliki tujuan untuk membuat masyarakat menjadi mandiri dan dapat memperbaiki segala aspek. Hal itu berarti, masyarakat tersebut memiliki potensi untuk mampu menyelesaikan masalah-masalah yang mereka hadapi dan sanggup memenuhi kebutuhannya sendiri. Mereka tidak lagi menggantungkan hidup pada bantuan pihak manapun.  Dalam hal pemberdayaan, konteksnya selalu mengacu kepada perempuan. Perempuan menjadi objek yang harus  ditingkatkan kesadaran akan bakat dan kemampuannya. Hal ini penting untuk meningkatkan angka produktifitas bangsa dan peningkatan kemakmuran suatu bangsa.  Jika, dalam satu keluarga, hanya kepala keluarga saja yang bekerja, berapapun penghasilan kepala keluarga harus cukup untuk membiayai seluruh keluarga. Jika istri ikut bekerja, total penghasilan keluarga akan lebih besar dan bisa membiayai serta merencanakan masa depan keluarga. Dengan demikian, masa depan keluarga akan jauh lebih baik. Semakin banyak keluarga yang memiliki penghasilan ganda s

Pelecehan

Pelecehan didefinisikan sebagai suatu pola perilaku menyerang yang tampak bertujuan tidak baik terhadap orang yang menjadi sasarannya. Biasanya, tapi tidak selalu, pelaku melakukannya  dengan tujuan untuk mengancam atau mengintimidasi target utamanya. Tujuan tindakan ini adalah untuk membuat korban menjadi tidak nyaman. Sehingga, korban terganggu untuk melakukan aktifitasnya. Tindakan pelecehan bisa berupa merendahkan, menakut-nakuti, atau bahkan membuat korban merasa kecil hati. Sehingga, korban sama sekali tidak mau melakukan apa-apa. Pelecehan bisa terjadi melalui tindakan secara fisik atau ujaran secara langsung maupun tidak langsung. Pelecehan juga termasuk dalam hal tindakan penguntitan dan ancaman.  Pelaku tindak pelecehan bisa siapa saja. Begitu juga dengan korbannya, bisa siapa saja. Namun yang terjadi di kehidupan kita, korban pelecehan pada umumnya adalah perempuan. Banyak berita mengabarkan tentang pelecehan yang terjadi. Bahkan akhir-akhir ini tersiar kabar ba

Perempuan dan KDRT

Rumah tangga sudah selayaknya dibentuk dan dibina dengan kasih sayang antar anggota keluarga. Ada banyak saling antara anggota keluarga, seperti saling pengertian, saling bantu, saling dukung, dan sebagainya. Komunikasi yang baik antar anggota keluarga menjadi sarana agar semua bisa berjalan dengan lancar.  Namun tidak semua rumah tangga berjalan ideal seperti itu. Komunikasi yang tidak berjalan dengan baik sering menimbulkan salah paham dan memicu reaksi negatif. Pendidikan agama yang tidak tertanam dengan baik pun bisa berpengaruh pada kesiapan seseorang untuk menghadapi berbagai masalah dalam rumah tangganya.  Reaksi negatif dalam menghadapi masalah rumah tangga bisa mengarah pada tindak kekerasan. Hal itulah yang disebut sebagai kekerasan dalam rumah tangga, atau disebut juga KDRT. Pelaku kekerasan tidak mampu menyelesaikan masalah rumah tangga dengan baik  sehingga reaksi kekerasan ditampilkan untuk menutupi kekurangannya. Bisa juga reaksi kekerasan terjadi karena alas

Perempuan sebagai Ibu

Apa yang bisa kita ceritakan tentang seorang ibu?  Seorang yang melahirkan kita? Seorang yang merawat dan membesarkan kita?  Seorang perempuan yang melahirkan anak akan berubah status dan fungsinya menjadi sosok yang disebut ibu. Perubahan itu merupakan kepercayaan dari yang Maha Kuasa, bahwa perempuan tersebut mampu menerima amanah-Nya. Penilaian itu sungguh berharga sehingga layak untuk disyukuri.  Kepercayaan itupun diiringi peningkatan kemampuan berupa mustajabnya doa yang dipanjatkan seorang ibu untuk anaknya. Oleh karena itu, sebagai seorang ibu, ibu harus berhati-hati dalam berucap. Jangan sampai terucap kata-kata yang tidak baik kepada anak. Karena, hal itu bisa menjadi doa yang tak disengaja dan terkabul.  Di saat perempuan menjadi ibu, perempuan akan belajar sambil menjalankan perannya sehingga mampu menjalankan peran secara profesional. Serangkaian peran dan tugas sebagai ibu akan dijalani dengan cara yang terbaik untuk anaknya. Ibu juga akan memberikan pendidika

Perempuan sebagai Istri

Berbicara masalah peran perempuan sebagai istri atau pendamping suami tentunya tidak lepas dari  peran perempuan sebagai ibu rumah tangga. Tetapi ada baiknya dilihat beberapa peran yang pokok  seorang wanita sebagai pendamping suami. a.Istri Sebagai Teman/Partner Hidup Pengertian teman di sini mempunyai arti adanya kedudukan yang sama. Istri dapat  menjadi teman yang dapat diajak berdiskusi tentang masalah yang dihadapi suami. Sehingga  apabila suami mempunyai masalah yang cukup berat, tapi istri mampu memberikan suatu  sumbangan pemecahannya maka beban yang dirasakan suami berkurang. Disamping itu sebagai  teman mengandung pengertian jadi pendengar yang baik. Selama di kantor suami kadang mengalami ketidak-puasan atau perlakuan yang kurang mengenakkan, kejengkelan-kejengkelan ini dibawanya pulang. Di sini istri dapat mengurangi beban suami dengan cara mendengarkan apa yang dirasakan suami, sikap seperti ini dapat memberi ketenangan pada suami. b. Istri sebagai penasehat ya