Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2021

Generasi Z

Tidak ada sekolah untuk menjadi orang tua. Tidak ada sekolah untuk menjadi ibu yang baik. Tetapi dulu, sekitar tahun 70an, di Bandung, ada sekolah ' Ibu Bijaksana' . Ibu saya mengikuti sekolah itu bersama teman-temannya.  Saya lihat buku catatannya sangat banyak. Ada buku panduannya yang tampak semacam diktat. Tebal sekali.  Buku Itu memuat pembahasan mengenai pembinaan keluarga yang baik, termasuk  bagaimana mendidik anak dengan baik (parenting) .  Saya melihat bagaimana ibu saya mempraktekkan apa yang dipelajarinya di sekolah itu. Ia mulai menjadi teman bagi kami bertiga, anak-anaknya, dan tidak lagi banyak melarang dengan bahasa yang terdengar 'galak' .  Andai sekolah seperti itu masih ada sampai sekarang, tentu akan sangat laku keras. Karena sebagai ibu, banyak hal yang harus dihadapi, diurusi, dan itu semua sangat membutuhkan kesabaran, dan kesiapan mental. Tentunya akan diperlukan ilmu sebagai bekal.  Di era perkembangan teknologi informasi seperti sekarang ini, a

Ikatan Alumni ITB

Dua hari lalu, 16 dan 17 April 2021, adalah masa kongres Ikatan Alumni ITB. Kebetulan kedua hari ini adalah hari ke 4 dan ke 5 Ramadhan yang itu berarti seharusnya saya setor dua tulisan dalam rangka #ramadhanmenulis ini. Tapi keterlibatan dalam acara tersebut membuat saya tidak sempat menuliskan apa yang terjadi. Begitu banyak yang menarik perhatian selain kegiatan harian yang tentunya sudah memakan waktu.  Baiklah, kali ini saya ingin menuliskan banyak hal tentang Ikatan Alumni ITB dari perspektif saya.  ----------------------------------- Moment pemilu ketua ikatan alumni menjadi puncak pertemuan seluruh alumni ITB dimana pun berada. Moment yang mempertemukan alumni dari fresh graduate dengan seniornya dan bergabung dengan IA ITB cabang daerah. Terlebih di era serba online sekarang ini, semua terhubung dengan sangat mudah sehingga jumlah pemilih pun semakin banyak dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.  Mengenai jumlah alumni yang terlibat, tentunya semakin bertambah tahun, jumlah a

Memori Ramadhan

Hari ketiga Ramadhan 2021. Ramadhan datang selalu mengingatkan kita untuk banyak beribadah sehingga Allah berkenan menghapus semua dosa kita yang telah lalu. Ramadhan datang pun mengingatkan apa yang menjadi kebiasaan kita untuk menyiapkan sahur, buka puasa, tarawih, bersedekah, berzakat, dan kegiatan-kegiatan di Masjid lainnya. Ada banyak kenangan tentang Ramadhan. Suka dan duka yang kita lalui membuat kita merenung dan berharap, agar Ramadhan kali ini bisa dilalui dengan baik dan bahagia.  Tentang memori yang terjadi di tahun-tahun lalu, yang bahagia tentu mengucap alhamdulillah , yang mengalami duka tentu akan berucap istighfar atau apalah yang bisa meredakan hati yang lara. Namun di memori Ramadhan ku 6 tahun yang lalu mengajarkan ku untuk bisa mengucap alhamdulillah meski duka dan lara hati yang dirasa.  Mencoba melihat hikmah dibalik musibah memerlukan ketegaran hati yang luar biasa. Energi yang sangat besar dibutuhkan untuk keluar sejenak dari lingkaran duka sehingga

Vaksin

#Harike2 kemarin terlewat sudah. Ada kejadian yang ingin kubagi disini. Tapi kutunda dengan berbagai pertimbangan.  Ini soal vaksin. Vaksin Covid-19 yang sedang diupayakan untuk diberikan ke seluruh rakyat Indonesia agar memiliki kekebalan terhadap virus corona. Kemarin pagi, kakak dan adikku menyampaikan kabar bahwa mereka berdua sudah mendapat vaksin Covid-19 yang pertama. Mereka bercerita bagaimana efek vaksin covid pada tubuh mereka. Kakakku merasa lemas dan merasa mengantuk terus, sedangkan adikku merasakan tubuhnya yang menggigil hingga malam harinya. Sementara teman-temanku yang sudah mendapatkan vaksin tersebut merasakan efeknya adalah lemas, cepat lelah dan cepat merasa lapar.  Betapa efek vaksin itu berbeda-beda pada setiap tubuh. Jujur aku akui bahwa ada rasa takut jika efeknya membuatku menjadi sakit, apapun sakitnya. Ketakutan itu membuatku hatus menjaga stamina sejak sekarang.  Belum lagi kabar tentang halal atau haramnya vaksin-vaksin tersebut diproduksi. And

Hari Pertama Ramadhan di Masa Pandemi Tahun Kedua.

Hari ini adalah hari pertama di bulan Ramadhan tahun 2021. Ramadhan kedua di masa pandemi covid-19 yang juga belum berakhir. Sehari-hari masih harus menggunakan masker dan kebiasaan baru mencuci tangan dan bersih-bersih total sepulang dari luar rumah.  Rutinitas harian tidaklah berubah. Datangnya bulan Ramadhan justru menambah deretan kegiatan spesial, yaitu: 1. Buka puasa nanti mau makan apa ? Soal makan memang soal selera dan mood saat itu, ingin makan apa ? dan masukan dari anggota keluarga menjadi pertimbangan untuk menetapkan menu. Mentok-mentoknya kalau sudah bingung, buka buku resep atau buka sosmed untuk cari inspirasi. Biasanya buka aplikasi #cookpad @sari_rochma3M 2. Keinginan dan merasa harus untuk tadarus Quran setiap hari. Semangat ini memang lebih membara ketika bulan Ramadhan tiba.  3. Lebih ingin beres-beres rumah. Setidaknya, keinginan ini muncul karena terpikir agar hari raya nanti kondisi rumah benar-benar rapi dan bisa instagramable untuk foto-foto pas di Hari Raya

Podcast

Hai, April 2021. Assalammualaikum .  Kali ini saya ingin menyampaikan sebuah pemikiran dan pengalaman menarik di akhir-akhir Maret kemarin. Ini tentang perkembangan teknologi, apa yang menjadi trend saat ini, dan aktifitas dunia yang terfasilitasi dengan sosial media.  Perkembangan jaman terus berjalan seiring dengan perkembangan teknologi informasi. Dan pandemi Covid-19 memaksa semua orang tetap beraktifitas dengan memanfaatkan teknologi informasi ini.  Semua serba online.  Bagi generasi milenial, mereka lahir di dunia yang sudah serba digital. Mereka begitu luwes menyelam dalam dunia online tanpa merasa takut tersesat sekalipun.  Sementara bagi generasi kolonial (generasi X dan sebelumnya), mau tak mau harus belajar untuk bisa tetap bertahan.  Meski masih dirasa ada batasan dalam hidup bermasyarakat, berkah pandemi pun dirasakan banyak orang. Bagaimana tidak berkah, jika ada banyak kelas-kelas online, webinar, dan banyak gathering yang gratis dimana kita bisa menimba ilmu, menambah