Hari ini adalah hari pertama di bulan Ramadhan tahun 2021. Ramadhan kedua di masa pandemi covid-19 yang juga belum berakhir. Sehari-hari masih harus menggunakan masker dan kebiasaan baru mencuci tangan dan bersih-bersih total sepulang dari luar rumah.
Rutinitas harian tidaklah berubah. Datangnya bulan Ramadhan justru menambah deretan kegiatan spesial, yaitu: 1. Buka puasa nanti mau makan apa ? Soal makan memang soal selera dan mood saat itu, ingin makan apa ? dan masukan dari anggota keluarga menjadi pertimbangan untuk menetapkan menu. Mentok-mentoknya kalau sudah bingung, buka buku resep atau buka sosmed untuk cari inspirasi. Biasanya buka aplikasi #cookpad @sari_rochma3M
2. Keinginan dan merasa harus untuk tadarus Quran setiap hari. Semangat ini memang lebih membara ketika bulan Ramadhan tiba.
3. Lebih ingin beres-beres rumah. Setidaknya, keinginan ini muncul karena terpikir agar hari raya nanti kondisi rumah benar-benar rapi dan bisa instagramable untuk foto-foto pas di Hari Raya sambil makan ketupat.
4. Ingin membuat kue lebaran.
Hmm.. soal membuat kue ini, akhirnya diputuskan untuk beli saja. Kebetulan ada teman yang bisnisnya terdampak pandemi covid-19, menawarkan kue buatannya sudah sejak seminggu lalu. Rasanya sungkan untuk menolak, ya sudahlah... Hitung-hitung membantu jualannya.
Lillahi ta'ala.
5. ..dan masih banyak lagi keinginan yang bisa dituliskan tapi bagaimanapun harus realistis menetapkan target pribadi ini.. daripada malu pada malaikat yang sudah mencatat sekian banyaknya niat untuk bulan Ramadhan.
Selain terbayang dengan kegiatan rutin Ramadhan tersebut, seminggu sebelum Ramadhan tiba, terpikir untuk membuat tulisan di setiap hari Ramadhan. Ini sebenarnya tantangan pribadi untuk #ramadhanmenulis . Maksud hati adalah untuk membiasakan diri dalam hal menulis, dan ini adalah #harike1 . Bismillah, semoga lancar terus menulis selama hulan Ramadhan.
-----------------------🌹-----------------------
Pagi yang cerah kunikmati dengan mensyukuri nikmat Allah dengan pemandangan cantik di teras rumah. Mawar merah ku mekar merekah. Cantik sekali.
Sambil kuciumi wangi mawar merah itu, terpikir untuk membuat kolak untuk buka puasa nanti. Entah apa yang menghubungkan wangi bunga mawar dengan kolak pisang di syaraf otakku. Pisang, kolang-kaling dan kelengkapan kolak pun masuk dalam daftar belanja.
Sesampai di warung sayur, kulihat pisang 1 sisir itu banyak sekali. Ketika kutanya harganya, tukang sayur itu pun malah menawarkan untuk membeli setengah sisir pisang karena pembeli lain hanya mau setengah sisir pisang saja. Langsung kusambut tawaran itu. Alhamdulillah.
Tak perlu menawar harga, malah ditawarkan.. 🤗 . Kejadian seperti ini hanya ada di pasar tradisional. Jual beli yang flexibel, win-win solution.
Efektifitas waktu ibu rumah tangga memang harus dijaga, terlebih lagi di saat pandemi seperti ini. Selain hemat waktu, hemat bensin, juga hemat tenaga. Sekali keluar rumah, harus sekalian mengurus urusan yang lainnya.
Karena pesanan kue lebaran sudah dibuat dan dengan pesan khusus ; akan dikemas pakai toples sendiri. Setelah belanja, niatnya akan mengantar toples tupperware. Tapi sang teman malah mau datang ke rumah.
MasyaAllah, kemudahan kedua yang kudapati hari ini.
Alhamdulillah.
Siang menjelang. Istirahat sejenak.
Tiba-tiba saja teringat ada tugas yang belum terselesaikan, yaitu :
1. Menyelesaikan satu bab bagian dari buku.
2. Menulis cerpen untuk antologi.
3. Review buku dan menuliskan ulasannya melalui blog Mamah Gajah Ngeblog.
Wah.. Ramadhan ku yang padat.
Alhamdulillah.
Semoga amanah dan berkah.
Komentar
Posting Komentar