Biasanya ada tantangan menulis dari grup Mamah Gajah Ngeblog. Kali ini, grup MGN tidak mengeluarkan tantangan menulis, hanya mengajak untuk membuat tulisan bebas saja.
Kebetulan ini bulan Desember, menjelang akhir tahun dan masih diliputi masa pandemi. Awal bulan Desember ini, cuaca panas dan hujan hanya turun sesekali saja. Kadang siang panas menyengat kemudian menjelang malam hujan dan suhu udara mendadak dingin. Suasana musim seperti ini bisa membuat sakit
Masa kecil ku berada di kota Bandung. Kota Kembang yang berudara dingin dan masih sering muncul kabut di pagi hari kala itu, tahun 1970an. Momen-momen bulan Desember yang masih kuingat adalah hujan sehari-hari dan aku terserang penyakit langganan, flu.
Sepanjang hari, langit mendung dan hujan rintik ataupun deras. Sepanjang mata memandang, langit nampak putih kelabu. Hawa dinginnya selalu.
Ketika hujan deras, air hujan membasahi jendela rumah. Aku suka memandangi tetesan air hujan yang mengalir di jendela itu.
Waktu berjalan, perkembangan jaman pun membawa polusi dan perubahan iklim di bumi. Musim bergeser perlahan. Bulan Desember pun tak selalu hujan.
Satu hal lagi yang kuingat di bulan Desember, adalah buah rambutan. Tapi ternyata rambutan tak selalu hadir lagi di bulan Desember. Mungkin pengaruh pergeseran musim juga.
💐
Desember adalah bulan yang berarti memasuki masa liburan. Libur akhir semester yang biasanya akan kunikmati ke rumah nenek dan famili lainnya. Namun, semakin beranjak dewasa, libur akhir semester lebih banyak dinikmati di rumah saja. Mengisi liburan pun lebih terasa asyik dengan membaca Lima Sekawan karya Enid Blyton atau menikmati lagu lewat radio.
Yah.. radio. Sekali waktu iseng meminta diputarkan sebuah lagu.
“Mau dikirim buat siapa lagunya?”, tanya admin radio itu.
“Buat sendiri aja”, jawabku yang kemudian buru-buru ucap terima kasih dan menutup telpon.
Kalaupun ada seseorang yang ingin kukirimkan lagu, ah buat apa. Itu gak penting bagiku. Aku suka lagunya, tapi orang lain belum tentu suka lagunya, bukan?
Meminta diputarkan lagu di radio itu sebenarnya unik. Bahkan, seingatku, dulu itu, jika seorang pria menaruh hati pada seorang gadis, mengirim lagu itu seperti surat cinta yang dikirimkan lewat radio. Duh, romantis kedengarannya ya.
Tapi biasanya, kalau ada temannya yang mendengar peristiwa kirim lagu itu, keesokan harinya bisa heboh di sekolah. Kemudian, gosip pun menyebar dengan hebatnya.
Apakah di era internet ini masih ada yang suka kirim lagu lewat radio seperti itu? Aku tak tahu. Karena sekarang banyak platform musik yang bisa menyuguhkan lagu-lagu pilihan. Bahkan kita bisa membut play list sendiri di platform tersebut.
💐
Bulan Desember mengingatkan kita pada satu hari peringatan istimewa. Hari Ibu. Jatuh pada tanggal 22 Desember, hari itu ditetapkan bertepatan dengan hari Kongres Perempuan Indonesia yang pertama tahun 1928. Biasanya, untuk memperingati Hari Ibu, ibu kita dibebaskan dari tugas harian sehingga bisa me time dan beristirahat. Kadang anak-anak menunjukkan kejutan dengan membuatkan atau membelikan makanan kesukaan ibu.
Hmm kira-kira, apa yang akan dilakukan anak-anak nanti ya? 🤔
Ah, jadi ingat almahrumah ibuku. Kalau diingat-ingat, aku tak pernah merayakan secara khusus untuk hari ibu. Sebagai satu-satunya putri tunggal, akulah yang selalu dekat dengan ibu, terutama ketika beliau sakit. Hanya aku yang bisa merawatnya dan, ketika itu, aku merawatnya sambil kuliah. Disitulah aku mengambil hikmah bahwa aku harus sehat selalu agar anak-anakku bisa menyelesaikan sekolahnya dengan baik, tanpa harus terbebani dengan merawat orang tuanya yang sakit.
Semoga kita selalu sehat dan bisa menjalani hari tua dengan bahagia.
💐
Desember pun berarti menjelang hari pergantian tahun. Di televisi akan ditayangkan acara kaleidoskop tahunan. Kumpulan berita yang terjadi sepanjang tahun pun ditayangkan. Acara itu tayang seolah mengingatkan kita, apa saja yang sudah terjadi selama setahun terakhir. Acara gosip pun tak mau ketinggalan untuk menanyangkan kaleidoskopnya. Nah, buat kita pribadi, seperti apakah kaleidoskop kita?
Kalau di dunia kerja, kaleidoskop kita akan terbaca dengan pencapaian target tahunan kita. Di dunia marketing, bulan Desember adalah bulan tutup buku, istilahnya. Tinjauan ulang terhadap target akan dipantau setiap hari. Semua personil menjadi tegang karena harus berupaya maksimal untuk pencapaian akhir tahun agar sesuai target. Berbagai motivasi pun terdengar di setiap pertemuan. Jiwa ini terasa mendadak semangat tapi penuh debar jantung. Termotivasi atau tidak, semua tergantung pola pikir kita memandang segala hal yang harus dihadapi. Yang penting adalah harus tetap berpikir dan bersikap positif.
💐
Sejak dulu, pergantian tahun selalu teriringi dengan ramalan bintang. Bahkan ada majalah yang menyertai buklet khusus ramalan bintang untuk tahun mendatang. Percaya atau tidak dengan ramalan, kenyataannya banyak orang yang mengikuti tulisan ramalan tersebut.
Dulu, aku termasuk orang yang menikmati tulisan ramalan bintang. Kadang merasa takjub kalau ternyata yang tertulis ada kesamaan atau mirip dengan yang kualami. Tetapi, sejak aku tahu bahwa percaya pada ramalan bintang sama saja tidak yakin pada kuasa Allah, aku hentikan membaca dan percaya pada segala ramalan.
Ramalan bintang biasanya pun membahas tentang karier di tahun mendatang. Berkaitan dengan karier dan pekerjaan, topik menarik yang mengiringi pergantian tahun adalah resolusi. Resolusi menjadi topik menarik untuk dibahas di setiap media massa. Biasanya tinjauan tentang resolusi bisa melalui pendapat para artis hingga para ahli yang berkaitan.
Resolusi menjadi populer namun pelaksanaannya menjadi rahasia masing-masing. Mungkin bisa bertanya pada diri sendiri. Seberapa sering kamu membuat resolusi di awal tahun?
Bagaimana pelaksanaannya?
Bagaimana evaluasinya?
Kalau menyaksikan YouTube-nya Merry Riana, duh…jleb rasanya. Tapi bener banget sih.
….Untuk apa buat resolusi kalau hanya sampai Februari…
Intinya, kita memang harus teguh dengan janji yang kita buat sendiri dalam resolusi yang dibuat. Resolusi dibuat untuk peningkatan kualitas diri secara sadar dan dipatuhi pula secara sadar.
Tidak usah buat resolusi kalau hanya sekedar untuk ditulis di status media sosial dan memburu like orang.
Tidak usah membuat reaolusi kalau hanya ikut-ikutan trend.
Yah, begitu katanya.
Jadi akankah kamu membuat resolusi untuk tahun depan?
💐
Desember ternyata punya banyak hal untuk diceritakan, ya. Sementara bagiku sendiri, Desember adalah bulanku. Bulan dimana aku bertambah usia.
Mestinya, resolusi menjadi sesuatu yang greget buatku. Bukan hanya karena pergantian tahun secara kalender, tetapi juga karena bertambahnya usiaku.
Kalau kucoba meninjau diriku sendiri : Hati dan jiwaku masih saja merasa muda. Tapi kemampuan penglihatan dan kekuatan untuk beraktifitas tak lagi sekuat dulu. Penampilan fisik masih bisa kujaga sebisaku, tapi kemampuan fisik yang menunjukkan usia memang tak bisa dipungkiri. 😊
Ya Allah, sehatkan aku hingga aku masih bisa berkarya, melihat cucu-cucuku, dan memastikan anak-anakku hidup bahagia bersama keluarganya masing-masing.
Aamiin.
Aamiin aamiin ya Rabb, semoga sehat walafiat selalu Mba Sari. Dan semoga waktu dan energi yang Mba Sari kerahkan untuk ibunda tercinta ketika beliau sedang sakit dan Mba Sari sedang sibuk berkuliah, dicatat sebagai amalan olehNya. :)
BalasHapusWah Mba Sari, saya kok senyum senyum sendiri ya membayangkan Mba Sari-ABG saat menelepon radio dan pesan lagu untuk diri sendiri, plus langsung ditutup secepatnya setelah mengatakannya, Ehehehe, Mba Sari terlihat lucu dan imut dalam bayangan saya. :)
Tak lupa, selamat ulang tahun Mba Sari. Semoga yang terbaik buat Mba Sari ya. :)
Hihihi... Kenangan masa lalu itu.telpon radio...minta puterin lagu. 😁
HapusMakasih sudah mampir nih.
Aamiin aamiin ya Rabb, semoga sehat walafiat selalu Mba Sari. Dan semoga waktu dan energi yang Mba Sari kerahkan untuk ibunda tercinta ketika beliau sedang sakit dan Mba Sari sedang sibuk berkuliah, dicatat sebagai amalan olehNya. :)
BalasHapusWah Mba Sari, saya kok senyum senyum sendiri ya membayangkan Mba Sari-ABG saat menelepon radio dan pesan lagu untuk diri sendiri, plus langsung ditutup secepatnya setelah mengatakannya, Ehehehe, Mba Sari terlihat lucu dan imut dalam bayangan saya. :)
Tak lupa, selamat ulang tahun Mba Sari. Semoga yang terbaik buat Mba Sari ya. :)
PS: Mba Sari, maaf ini saya tulis lagi. Tadi komentarnya saya tulis lewat laptop anak saya, alhasil yang keluar email si bocah ehehe.
Ooo iya.. makasih sudah mampir.
HapusHihihi... Iya kenangan dulu itu.. pesan lagu di radio Oz.. 😁
Mba Sari, selamat ulang tahun, semoga diberi sisa umur yang barokah, bahagia dan sehat selalu.
BalasHapusAmin YRA, semoga bisa terus berkarya, melihat cucu-cucu dan memastikan putri-putri bahagia ya Mba.
Aamiin.
HapusMakasih ya.. 🤗
Semoga selalu berkarya dan bermanfaat Mbak Sari
BalasHapusAamiin. Makasih ya. Sukses juga buat Meta.
HapusAamiin semoga Ibu Sari sehat-sehat, bisa berkarya dan menemani anak-anak hingga tua ya. Unik juga tulisan mengenai Desember.
BalasHapusKalau radio iya, ada masanya mengirim lagu. Tapi kalau si penerima lagu gak dengar radio dan gak ada yang dengar ucapan si pengirim, sedih juga ya.
Kalau Desember aku teringat masa lagi mau dekat sama suami, hihihi
Hahaha iya. Makanya, kalau pesan lagu ya hanya untuk diri sendiri hihihi.
HapusOow... Punya nostalgia Desember juga rupanya.
Terima kasih ya
Aamiin.. Semoga sehat selalu ya teh, jd masih akan bisa terus menikmati banyak bulan Desember lainnya :)
BalasHapusAamiin. Makasih Echa.
HapusSalam buat seluruh keluarga ya.
🤗
Awal-awal baca artikel langsung kebanyang lagunya Efek Rumah Kaca, yang Hujan di bulan Desember. Btw saya juga menikmati masa-masa orang yang kirim lagu lewat radio, seruuu. Aamiin sehat-sehat semuanya ya Bu :)
BalasHapusHahaha... Kirim lagu yuk...😃
HapusAamiin. Sehat juga selalu ya..
Selamat teh Sari.. bertambah usia bulan ini, semoga sehat-sehat selalu ya teh...
BalasHapusaku jadi ngikik2 baca yang nelepon radio. Entah kenapa rasanya emang takut banget ya, aku juga pernah bbrp kali. apalagi kalau suara kita on air hahha.. aduh norak banget memang masa-masa dulu itu...
Terima kasih Irene.
Hapus😁 Kenangan masa lalu yang unik ya..
🎶Di radio...... 🎶
aduh jleb banget, buat apa resolusi kalau sampai februari. tapi... kalau ga ditulis sama sekali ntar tambah ga ada resolusi dong? hehehe
BalasHapusIya Risna.
HapusAda pentingnya resolusi, tapi memang harus konsekuen dengan apa yang ditetapkan sendiri.
Tetap semangat Risna
Sukses selalu.
barakallah teh sari ... semoga senantiasa sehat dan bahagia, aamiin
BalasHapussalam semangat
Terima kasih Dewi... 🤗
HapusDuh, baca postingan teteh jadi mellow haha. Desember memang identik dengan hujan, liburan, dan renungan. Tulisan teteh mewakili perasaan bangetlah. Semoga tahun depan lebih baik dari tahun ini. Aminn.
BalasHapusAamiin.
HapusTetap semangat Restu.
Sukses selalu.
Halo Teh, salam kenal. Saya baca tulisan ini jadi berpikir kaleidoskop saya tahun ini bagaimana ya isinya. Jujur saya tahun demi tahun biasanya terlewat begitu saja, dipikir-pikir perenungan seperti ini perlu agar tahun berikutnya agar kita jadi pribadi yang lebih baik lagi ya.. Terima
BalasHapuskasih remindernya Teh!
Salam kenal juga Delia.
HapusIya. Pas nih, pas malam tahun baru.
Buat perenungan, kaleidoskop pribadi, dan buat resolusi yang sederhana dan achievable.
Tetap semangat ya.
Sukses selalu.
Aamiin ya Robbal Alamin..
BalasHapusAhh nostalgic banget baca tulisan Teteh, walaupun cuma ngalamin sebentar kayanya gregetnya nelpon radio hehe.