Langsung ke konten utama

Perempuan dan Pendidikan

Secara etimologi atau asal-usul, kata pendidikan dalam Bahasa Inggris disebut dengan education. Dalam Bahasa Latin, pendidikan disebut dengan educatum yang tersusun dari dua kata yaitu e dan duco. Kata e berarti sebuah perkembangan dari dalam ke luar atau dari sedikit menjadi banyak. Duco berarti perkembangan atau sedang berkembang. Jadi, secara etimologi, pengertian pendidikan adalah proses mengembangkan kemampuan diri sendiri dan kekuatan individu.

Berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945 pasal 31 ayat 1, setiap warga negara mempunyai hak untuk mendapatkan pendidikan. Pada ayat 2 disebutkan bahwa setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dan pemerintah wajib membiayainya. Dengan demikian, jelaslah sudah bahwa pendidikan bukan hanya untuk kaum pria. Kaum perempuan pun memiliki hak yang sama untuk mendapatkan pendidikan yang layak. 

Kalau kita menengok sejarah bangsa kita dahulu, betapa bangsa kita terpecah belah karena kebodohan dan kemiskinan. Hanya kalangan elit saja yang bisa sekolah. Dengan begitu, yang kaya bisa tercerdaskan, yang miskin akan semakin miskin dan terbelakang. Sejarah Indonesia pun mencatat adanya seorang perempuan dari kalangan elit yang berusaha mendobrak adat kebiasaan saat itu. Raden Ajeng Kartini, seorang putri bupati Jepara, yang memperjuangkan hak atas perempuan untuk bisa mengenyam pendidikan seperti kaum pria. 

Dengan pendidikan, kita bisa menambah ilmu pengetahuan dan meningkatkan wawasan. Semakin banyak pengetahuan kita, semakin kita bisa beradaptasi dengan banyak lingkungan. Hal itu penting agar kita tidak ketinggalan dengan kemajuan yang dialami oleh negri lain. Komunikasi dengan negri lain pun bisa berjalan secara saling menguntungkan. Dengan begitu, kita bisa menghindari kondisi terjajah lagi seperti dahulu kala. 

Hal-hal mendasar yang telah disebutkan di atas harusnya memperkuat kesadaran kita semua akan pentingnya pendidikan untuk siapa saja. Tak dipungkiri pula bahwa, dengan tingginya tingkat pendidikan seseorang, tingkat kehidupan seseorang akan berada di kondisi yang lebih baik. Hal itu karena semua bidang pekerjaan menuntut pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dari pendidikan di sekolah. 

Pendidikan bagi perempuan adalah penting sekali. Anggapan bahwa perempuan tidak memerlukan pendidikan tinggi karena hanya akan menjadi ibu rumah tangga adalah sudah sangat ketinggalan zaman. Justru karena perempuan akan menjadi seorang ibu rumah tangga, perempuan harus memiliki pendidikan tinggi. 

Sebagai ibu rumah tangga, perempuan bukan hanya membersihkan rumah, memasak dan mengasuh anak.  Atau bisa dikatakan, bahwa justru semua yang dikerjakan perempuan sebagai ibu rumah tangga memerlukan ilmu pengetahuan dan keterampilan. 
1. Untuk memasak, ibu harus mengetahui pengetahuan tentang gizi makanan, cara memasak, dan cara penyimpanan bahan makanan mentah maupun matang dengan baik. Itu perlu agar kesehatan keluarga bisa terjaga dengan baik. 
2. Untuk  membersihkan rumah, ibu harus mengetahui bahan kimia apa yang bisa digunakan dan aman untuk anggota keluarga. Kalaupun ibu membersihkan rumah dengan alat elektronik, ibu harus bisa paham bagaimana mengoperasikan alat tersebut dan menjaga agar alat elektronik tersebut tidak membahayakan anggota keluarga. 
3. Untuk membesarkan anak, ibu perlu pengetahuan tentang kesehatan anak, psikologi perkembangan anak, dan pengetahuan agama yang baik. Kita tak pernah tahu apakah anak yang akan dilahirkan ibu adalah anak perempuan atau anak laki-laki. Oleh karena itu, ibu bukan hanya harus tahu segala hal keterampilan yang harus diajarkan kepada anak perempuan. Ibu juga harus tahu pengetahuan dan keterampilan yang harus diajarkan kepada anak laki-laki. Kita pun tak bisa menebak seperti apa masa depan anak-anak nantinya. Bisa jadi akan menjadi seorang Insinyur, seorang Mentri, seorang Guru, atau bahkan bisa jadi seorang Presiden. 

Tentunya kita pernah mendengar bahwa ibu adalah madrasah pertama bagi anak-anak. Sudah banyak buku yang membahas tentang hal ini. Itu karena ibu adalah orang pertama yang akan mengajarkan hal-hal dasar kemampuan diri pada anak. Jadi, jelaslah sudah, mengapa pendidikan begitu penting untuk perempuan. Pendidikan akan menjadi bekal bagi perempuan untuk menjalankan perannya sebagai ibu yang baik. Dari situ, kita bisa mengharapkan generasi mendatang yang pandai, kuat, dan siap menghadapi perubahan zaman. 

#30dwc
#30dwcjilid34
#day8

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menulis Lagi

Gabung dengan berbagai komunitas itu membuat kita terlibat dengan banyak ragam aktifitas dan  memunculkan ide untuk aktifitas positif baru.  Salah satu komunitas yang kuikuti di facebook ialah ITB Motherhood, suatu group mamah-mamah alumni Institut Gajah di Bandung. Tidak terlalu aktif di dalam group tersebut, tapi kalau ada konten menarik bisa jadi akan urun komentar atau benar-benar akan terlibat di dalamnya.  Suatu malam, menjelang istirahat kusempatkan buka hp dan sesaat berhenti di suatu postingan tentang menulis di blog. Hmmmm menarik.  Ku buka blog ku ini.. ah , ternyata sudah sangat lama tak menulis disini meski kegiatan menulis masih saja berlanjut, tapi menulis di media lain.  Ku pikir, ini aktifitas yang bagus untuk menantang diri ku sendiri untuk disiplin menulis, dan juga melatih kemampuan ku dalam hal menulis.  Kalau kuingat mengapa dulu ingin punya blog adalah ingin punya tempat untuk curhat. Semacam diary pribadi yang biasanya menjadi rahasi...

Sebuah Kenyataan

 Untuk Sebuah Nama beberapa tahun lalu, aku sudah merasakan akan kehadiranmu, namun tak kujumpai secara nyata jejakmu, tapi rasa itu begitu kuat atas keberadaanmu. bertahun telah berlalu, aku tak peduli apakah kau manusia atau hantu, tak kubiarkan jiwa ragaku terjebak dalam bayang-bayang dirimu, aku memilih untuk bergerak maju bersama waktu. prahara yang ia tinggalkan telah memecahkan kristal berharga kami, di sini aku terluka karena serpihan pecahannya, sementara kau nikmati segala bahagia yang mestinya milik kami, sementara pedih perih luka itu dibiarkannya menganga. bertahun kemudian,  ketika luka sembuh sebagian, ada luka yang tak juga kunjung sembuh, justru dinikmati dan dinanti saat kambuh. Sakit, ya… aku tahu. Itu memang sakit.  betapa aku tak boleh mengaduh, dan aku harus tetap menggenggam kristal pecah itu, sementara prahara pun bertumbuh, serpihan pecahan pun makin merasuk serasa membunuh. hingga kau tersebut diantara amarah, dan aku pun teryakinkan bahwa kau bu...

Pengalaman yang Membawa Hikmah

Perjalanan hidup setiap orang tentunya tidak sama. Namun yang pasti, setiap orang akan ada ujiannya masing-masing yang akan membawa takdir hidupnya masing-masing. Ujian hidup itu merupakan tantangan untuk ditaklukkan dan pastinya memberi pengalaman batin dan menjadi moment pendewasaan. Seperti halnya tema ngeblog yang ditetapkan MGN untuk Tantangan Blogging Mamah Gajah Ngeblog untuk bulan September 2023 ini yang bertemakan Pengalaman Menghadapi Tantangan Hidup Terbesar. Tantangan ngeblog kali ini benar-benar tantangan bagiku. Sungguh sulit untuk memulainya. Beberapa kali telah siap menghadap layar iPad dan jemari sudah siap mengetikkan kata-kata, tapi bingung mau mulai dari mana. Dari serangkaian peristiwa yang kualami, sejenak sulit untuk memilih mana yang merupakan Tantangan Hidup Terbesar sesuai tema yang ditetapkan. Berulang kali juga merasakan sesak di dada ketika mengingat kembali masa-masa sulit itu. Namun akhirnya aku menyimpulkan satu hal yang menjadi ...