Langsung ke konten utama

Hari Ibu

22 Desember 2022.
Hari ini adalah hari yang ditetapkan sebagai hari ibu. Semua orang sudah pasang status di media sosial tentang Hari Ibu. Segala ucapan, puisi, lagu, video yang bertema ibu pun bertebaran di media sosial. Semuanya memiliki muatan yang mengharu biru perasaan kita tentang ibu. 

Dulu, kukira penetapan tanggal 22 Desember sebagai hari ibu adalah bertepatan dengan hari lahirnya seorang pahlawan nasional, Dewi Sartika. Tapi ternyata, hari lahir ibu Dewi Sartika adalah tanggal 4 Desember 1884. Sedangkan tanggal 22 Desember ditetapkan sebagai Hari ibu karena bertepatan dengan Kongres Perkoempoelan Perempoean Indonesia yang pertama pada tahun 1928 di Yogyakarta. 

Kongres Perempuan Indonesia pada tahun 1928 itu diikuti oleh 30 organisasi perempuan dari seluruh Indonesia. Kongres itu diadakan sebagai wujud pernyataan diri bahwa perjuangan perempuan tidak hanya dalam lingkup keluarga, tetapi bisa lebih luas lagi. Bahkan, perempuan bisa ikut andil dalam pemerintahan. 
Intinya, perempuan memiliki hak dan kewajiban yang sama sebagai warga negara. Sebagai pribadi, perempuan pun berhak mengembangkan diri di berbagai bidang yang diminati. Dengan begitu, perempuan bisa mencapai kualitas diri yang lebih baik. 

Namun yang terjadi di masyarakat dalam memperingati Hari Ibu adalah  sikap dan ceremonial penghormatan kepada ibu. Benar-benar menerjemahkan kata ‘Hari Ibu’ sebagai hari untuk penghormatan pada jasa-jasa dan kasih sayang ibu kita. Biasanya, pada Hari Ibu, seorang ibu akan dibebaskan dari segala pekerjaan rutinnya dalam mengurus rumah tangga. Dalam sehari itu, ibu bisa menikmati me time sehingga ibu bisa beristirahat.  Bisa jadi, pada Hari Ibu, ibu akan mendapatkan kejutan manis dari anak-anaknya. Ini semacam hari ulang tahun kedua bagi ibu. 

Pagi ini, agenda harianku sudah padat. Kupikir, aku tak mungkin ada waktu longgar untuk memasak. Sebelum berangkat, aku memesan makanan melalui aplikasi pesan antar. 

Begitu makanannya datang, anak-anakku bertanya.
“Kok, pagi-pagi sudah pesan makan, Ma? Memang ada apa?”,tanya anak bungsuku.

“Kan ini hari ibu”, jawabku ringan saja. Tak berharap ada peluk cium yang akan menyerbuku, aku meliriknya yang tengah menyerbu bungkusan makanan itu. 
“O iya ya.. ini tanggal 22. Tapi kan Mama bukan ibu. Kan gak ada Hari Mama, adanya Hari Ibu. Kasian deh Mama…”, kata anakku dengan santainya. 

Halo Mama, Umi, Mami, Uma, Mom atau apa saja sebutan lain untuk ibu. 
Komentar seperti itu memang bikin gemes, ya. 
Gak usah dimasukkan ke dalam hati, karena seperti itulah anak-anak milenial berkomentar. Mereka tidak bermaksud merendahkan peranan kita. 

Hidup udah susah, kuliah udah berat, ngapain harus serius-serius amat, sih

Begitu jawaban mereka kalau komentarnya ditanggapi dengan serius. 

Ibu masa kini memang perlu adaptif dengan segala perkembangan yang terjadi. Seperti perkembangan teknologi yang berkembang pesat, Ibu pun harus adaptif untuk mengikuti perkembangan jaman dalam segala aspek. Ini penting agar tidak gagap dalam mendidik anak-anak. 

Selamat Hari Ibu. Semoga perempuan Indonesia semakin berdaya dan tangguh menghadapi segala perubahan jaman. 

#30dwc
#30dwcjilid34
#day2

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenang Masa Kecil

Terkenang masa-masa kecilku Senangnya, aku s'lalu dimanja Apa yang kuminta selalu saja ada Dari mama, dari papa Cium pipiku dulu Saatku tiba berulang tahun Tak lupa hadiahku sepeda Ku pakai setelah selesai ku belajar Janji mama, janji papa Setelah kunaik kelas Ingin ku kembali Ke masa yang lalu Bahagianya dulu Waktu kecilku Ku dengar cerita Mama papa bilang Aku lincah lucu Waktu kecilku Aku suka bernyanyi. Lirik lagu Masa Kecilku itu memang membawa kita ke masa penuh kenangan. Masa kecil memang indah untuk dikenang. Yah, bagaimana tidak? PR dari sekolah tidak banyak. PR yang kusuka adalah PR menggambar. Satu-satunya buku bacaan anak adalah Bobo. Masih bebas main dengan teman sejak pulang sekolah sampai menjelang magrib. Mau main sendiri dengan boneka-boneka, main bola bekel, congklak pun asyik aja rasanya. Aku makin betah di rumah ketika bu De (kakak kandung ayahku) mengajariku membuat bunga dari kertas krep. Hal yang kuingat ketika menjelang sore adalah tukang bakso ya

Pengalaman yang Membawa Hikmah

Perjalanan hidup setiap orang tentunya tidak sama. Namun yang pasti, setiap orang akan ada ujiannya masing-masing yang akan membawa takdir hidupnya masing-masing. Ujian hidup itu merupakan tantangan untuk ditaklukkan dan pastinya memberi pengalaman batin dan menjadi moment pendewasaan. Seperti halnya tema ngeblog yang ditetapkan MGN untuk Tantangan Blogging Mamah Gajah Ngeblog untuk bulan September 2023 ini yang bertemakan Pengalaman Menghadapi Tantangan Hidup Terbesar. Tantangan ngeblog kali ini benar-benar tantangan bagiku. Sungguh sulit untuk memulainya. Beberapa kali telah siap menghadap layar iPad dan jemari sudah siap mengetikkan kata-kata, tapi bingung mau mulai dari mana. Dari serangkaian peristiwa yang kualami, sejenak sulit untuk memilih mana yang merupakan Tantangan Hidup Terbesar sesuai tema yang ditetapkan. Berulang kali juga merasakan sesak di dada ketika mengingat kembali masa-masa sulit itu. Namun akhirnya aku menyimpulkan satu hal yang menjadi

Impian yang Tertuang dalam Wish Lish

Kalau ditanya soal keinginan, hal itu bisa tidak ada batasnya. Yah, namanya juga manusia. Pastinya punya banyak keinginan yang realistis maupun yang tidak. Mungkin ada yang ingin menjadi Barbie, atau ingin menjadi seperti Superman? Yah, itu mungkin saja, tetapi kan jadi terlalu berkhayal, ya. Eh, tapi ternyata ada ya seorang perempuan yang sangat ingin menjadi Barbie. Ia pun menjalani operasi berulang kali untuk mendapatkan wajah dan bentuk tubuh seperti Barbie. Atau ada juga yang sangat ingin menjadi Angelina Jolie. Ah dunia ini memang selalu ada saja yang aneh-aneh. Keinginan bisa menjadi motivasi untuk aktivitas kerja yang lebih produktif. Aku sering mengikuti training motivasi yang mengarahkan untuk menuliskan keinginan yang ingin dicapai. Penetapan keinginan itu biasanya disesuaikan dengan ukuran SMART ( Specific, Measurable, Achievable, Relevant, Time-bound goals ). Intinya, keinginan yang ingin diwujudkan haruslah sejelas-jelasnya, dan dapat diperkirakan juga secara nilai yang