Langsung ke konten utama

Perempuan pada Fase Dewasa

Menurut Wikipedia, dewasa melambangkan kondisi organisme yang telah matang dan tidak lagi dalam fase anak-anak. Istilah dewasa dapat didefinisikan dari aspek biologi yaitu sudah akil baligh. Secara hukum, seseorang sudah dikatakan dewasa jika sudah berusia 16 tahun ke atas atau sudah menikah. Secara umum, seseorang disebut sudah dewasa jika sudah memasuki usia 17 tahun. Pada usia 17, secara kependudukan di Indonesia, diharuskan sudah memiliki kartu tanda kependudukan atau yang disebut KTP.

Menurut Undang-undang perkawinan, usia dewasa adalah 19 tahun untuk pria dan 16 tahun untuk wanita dan memiliki karakter pribadi yang matang dan bertanggung jawab. Namun, berbagai aspek kedewasaan ini sering tidak konsisten dan kontradiktif. Seseorang dapat saja dewasa secara biologis, dan memiliki karakteristik perilaku dewasa, tetapi tetap diperlakukan sebagai anak kecil jika berada di bawah umur dewasa secara hukum. Sebaliknya, seseorang dapat secara legal dianggap dewasa, tetapi tidak memiliki kematangan dan tanggung jawab yang mencerminkan karakter dewasa meski usianya sudah masuk dalam kategori dewasa. 

Dalam hal kecepatan mencapai fase kematangan, perempuan seringkali disebut sebagai yang lebih cepat dewasa jika dilihat dari segi usia. Pada artikel yang termuat di IDN Times, ada beberapa fakta ilmiah yang membuktikan bahwa perempuan lebih cepat mencapai kedewasaan dibandingkan laki-laki karena : 
1. Perempuan lebih cepat dewasa dibanding laki-laki.
2. Masa pubertas perempuan lebih cepat dari laki-laki.
3. Struktur otak perempuan berbeda dengan laki-laki.
4. Cara berpikir laki-laki lebih analitis, sementara perempuan lebih emosional dan memahami lawan bicara. Hal inilah yang membuat perempuan leboh cepat dewasa secara emosional.
5. Perbedaan konsep kedewasaan bagi perempuan dan laki-laki.
6. Jumlah jaringan otak laki-laki dan perempuan sama, namun kecepatan transfer informasi antar jaringan otak ada pada perempuan. 
7. Perempuan juga mandiri secara finansial lebih cepat dari laki-laki.

Itu sebabnya saran untuk mendapatkan pasangan hidup ialah ada perbedaan usia antara perempuan dan laki-laki. Jika seorang perempuan berusia 25 tahun disarankan usia pasangannya adalah 30 tahun atau lebih.  Hal ini penting bukan karena perempuan akan ‘cepat tua’ secara fisik. Akan tetapi, rentang usia ini penting untuk terjalinnya komunikasi yang seimbang dengan tingkat kedewasaan yang setara. Meskipun tak jarang kita jumpai pasangan yang memiliki perbedaan usia yang pendek atau bahkan sama, mereka bisa menjalani kehidupan yang harmonis. 

#30dwc
#30dwcjilid34
#day5




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menulis Lagi

Gabung dengan berbagai komunitas itu membuat kita terlibat dengan banyak ragam aktifitas dan  memunculkan ide untuk aktifitas positif baru.  Salah satu komunitas yang kuikuti di facebook ialah ITB Motherhood, suatu group mamah-mamah alumni Institut Gajah di Bandung. Tidak terlalu aktif di dalam group tersebut, tapi kalau ada konten menarik bisa jadi akan urun komentar atau benar-benar akan terlibat di dalamnya.  Suatu malam, menjelang istirahat kusempatkan buka hp dan sesaat berhenti di suatu postingan tentang menulis di blog. Hmmmm menarik.  Ku buka blog ku ini.. ah , ternyata sudah sangat lama tak menulis disini meski kegiatan menulis masih saja berlanjut, tapi menulis di media lain.  Ku pikir, ini aktifitas yang bagus untuk menantang diri ku sendiri untuk disiplin menulis, dan juga melatih kemampuan ku dalam hal menulis.  Kalau kuingat mengapa dulu ingin punya blog adalah ingin punya tempat untuk curhat. Semacam diary pribadi yang biasanya menjadi rahasi...

Sebuah Kenyataan

 Untuk Sebuah Nama beberapa tahun lalu, aku sudah merasakan akan kehadiranmu, namun tak kujumpai secara nyata jejakmu, tapi rasa itu begitu kuat atas keberadaanmu. bertahun telah berlalu, aku tak peduli apakah kau manusia atau hantu, tak kubiarkan jiwa ragaku terjebak dalam bayang-bayang dirimu, aku memilih untuk bergerak maju bersama waktu. prahara yang ia tinggalkan telah memecahkan kristal berharga kami, di sini aku terluka karena serpihan pecahannya, sementara kau nikmati segala bahagia yang mestinya milik kami, sementara pedih perih luka itu dibiarkannya menganga. bertahun kemudian,  ketika luka sembuh sebagian, ada luka yang tak juga kunjung sembuh, justru dinikmati dan dinanti saat kambuh. Sakit, ya… aku tahu. Itu memang sakit.  betapa aku tak boleh mengaduh, dan aku harus tetap menggenggam kristal pecah itu, sementara prahara pun bertumbuh, serpihan pecahan pun makin merasuk serasa membunuh. hingga kau tersebut diantara amarah, dan aku pun teryakinkan bahwa kau bu...

Pengalaman yang Membawa Hikmah

Perjalanan hidup setiap orang tentunya tidak sama. Namun yang pasti, setiap orang akan ada ujiannya masing-masing yang akan membawa takdir hidupnya masing-masing. Ujian hidup itu merupakan tantangan untuk ditaklukkan dan pastinya memberi pengalaman batin dan menjadi moment pendewasaan. Seperti halnya tema ngeblog yang ditetapkan MGN untuk Tantangan Blogging Mamah Gajah Ngeblog untuk bulan September 2023 ini yang bertemakan Pengalaman Menghadapi Tantangan Hidup Terbesar. Tantangan ngeblog kali ini benar-benar tantangan bagiku. Sungguh sulit untuk memulainya. Beberapa kali telah siap menghadap layar iPad dan jemari sudah siap mengetikkan kata-kata, tapi bingung mau mulai dari mana. Dari serangkaian peristiwa yang kualami, sejenak sulit untuk memilih mana yang merupakan Tantangan Hidup Terbesar sesuai tema yang ditetapkan. Berulang kali juga merasakan sesak di dada ketika mengingat kembali masa-masa sulit itu. Namun akhirnya aku menyimpulkan satu hal yang menjadi ...