Langsung ke konten utama

Perempuan sebagai Pendidik Bangsa

Judul tulisan ini adalah Perempuan sebagai Pendidik Bangsa. Judul itu terdengar sebagai tugas yang berat tetapi memang seperti itulah adanya. Perempuan dikaruniai fitrah untuk mengandung dan melahirkan anak. Bahkan pada proses membesarkan dan mendidik anak pun memegang peranan penting. Meskipun, pada tahap membesarkan dan mendidik anak, perempuan sudah semestinya mendapat bantuan dan dukungan dari laki-laki yang dalam hal ini adalah suaminya. Anak sebagai generasi penerus harus dipersiapkan lahir batinnya untuk bisa menghadapi perubahan zaman di masa mendatang.

Pada tulisan yang lalu, telah disinggung bahwa ibu adalah madrasah pertama bagi anak-anak. Sudah banyak buku yang membahas tentang hal ini. Hal itu karena ibu adalah orang pertama yang akan mengajarkan hal-hal dasar kemampuan diri pada anak. Kondisi tersebut adalah kondisi yang tidak bisa dihindari karena, pada proses tumbuh kembang anak, ibu akan selalu membersamai anak. Seperti kemampuan berbahasa, ibu adalah orang pertama yang mengajarkan anak mengenal kata-kata. Di situlah, ibu disarankan agar tetap menggunakan bahasa yang baik dan benar sehingga kata-kata yang didengar anak adalah kosa kata yang benar. Termasuk dengan memanggil nama si anak, ibu harus tetap mengucapkan nama anak dengan ucapan yang benar meski anak belum lancar mengucapkan. Hal itu karena apa yang diucapkan ibu akan dicontoh oleh anak.

Selain apa yang diucapkan ibu, tingkah laku ibu pun akan ditiru anak. Dalam hal ini, ibu akan menjadi panutan. Segala kebiasaan ibu yang selalu membersamai anak akan direkam dalam ingatan anak sebagai kebiasaannya juga. Secara tidak sadar, anak akan menyerap nilai-nilai yang tertanam dalam kebiasaan yang dilakukan. Kebiasaan baik ataupun buruk akan membentuk karakter anak yang akan menjadi generasi di masa yang akan datang.

Demikian jelas alasan pentingnya pendidikan bagi perempuan. Hal itu karena perempuan akan menjadi pendidik anak-anaknya. Anak-anak yang terdidik dengan baik akan membentuk karakter bangsa yang baik pula.

#30dwc
#30dwcjilid34
#day9

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengalaman yang Membawa Hikmah

Perjalanan hidup setiap orang tentunya tidak sama. Namun yang pasti, setiap orang akan ada ujiannya masing-masing yang akan membawa takdir hidupnya masing-masing. Ujian hidup itu merupakan tantangan untuk ditaklukkan dan pastinya memberi pengalaman batin dan menjadi moment pendewasaan. Seperti halnya tema ngeblog yang ditetapkan MGN untuk Tantangan Blogging Mamah Gajah Ngeblog untuk bulan September 2023 ini yang bertemakan Pengalaman Menghadapi Tantangan Hidup Terbesar. Tantangan ngeblog kali ini benar-benar tantangan bagiku. Sungguh sulit untuk memulainya. Beberapa kali telah siap menghadap layar iPad dan jemari sudah siap mengetikkan kata-kata, tapi bingung mau mulai dari mana. Dari serangkaian peristiwa yang kualami, sejenak sulit untuk memilih mana yang merupakan Tantangan Hidup Terbesar sesuai tema yang ditetapkan. Berulang kali juga merasakan sesak di dada ketika mengingat kembali masa-masa sulit itu. Namun akhirnya aku menyimpulkan satu hal yang menjadi

Jelajah Dunia Kopi

Oktober datang, musim pun berganti menjelang. Angin berbisik lebih dingin, Menarik awan menggumpal tebal, Sebentar saja hujan pun tumpah, Gerimis hingga menderas, Nyamannya meringkuk dengan secangkir kopi panas. Awal bulan Oktober, grup MGN bukan hanya mengumumkan hasil tantangan bulan September, tetapi juga menyampaikan kabar tantangan bulan Oktober. Wah, kok tepat dengan suasana hujan dan ngopi sore ini. MGN menetapkan Tantangan Ngeblog Mamah Gajah Ngeblog bulan Oktober dengan tema Mamah dan Kopi. Hmm… mataku langsung melirik pada cangkir kopi di meja. Pikiran pun mengembara ke berbagai pengalaman tentang kopi yang pernah kucicipi.  Masa SMA adalah awal aku mencicipi kopi dan menjadi teman mengerjakan tugas sampai tengah malam. Namun suatu hari, ibuku melihatku minum kopi dan berkomentar bahwa lebih baik minum coklat panas daripada kopi. Hal itu karena coklat bisa menguatkan jantung, sedangkan kopi membuat jantung tidak sehat. Saat itu belum ada Google untuk mencari tah

Kreatif dengan Memanfaatkan Apa yang Ada di Sekitar

Hidup ini memang harus kita jalani apapun yang terjadi. Tidak mungkin kan, hidup harus di hentikan sesaat hanya karena apa yang harus kita jalani menemui kebuntuan. Selagi hidup masih berlangsung, kita masih perlu makan, minum, mandi, dan lain-lain. Setidaknya, kita masih perlu akan kebutuhan dasar. Oleh karena itulah, kita harus kreatif untuk mencari jawaban atas kebuntuan yang bisa jadi kita temui dalam hidup.  Kalau kita mengikuti kegiatan pramuka, tentu kita diajarkan tentang bertahan hidup dengan peralatan yang minim. Belajar hidup sederhana dan bisa memanfaatkan apa yang ada di sekitar. Dari situ, seorang pramuka akan siap menghadapi kondisi hidup sulit sekalipun.  Namun ternyata, kondisi tersebut pun dialami oleh anak-anak yang tinggal di pondok pesantren. Anak saya yang kedua telah memilih untuk melanjutkan sekolah tahap SMP nya di Pondok Pesantren Assalam Solo. Betapa suatu pilihan yang sulit bagi saya waktu itu, karena, dengan begitu, saya tidak lagi melihatnya bangun pagi da