Langsung ke konten utama

Ikatan Alumni ITB

Dua hari lalu, 16 dan 17 April 2021, adalah masa kongres Ikatan Alumni ITB. Kebetulan kedua hari ini adalah hari ke 4 dan ke 5 Ramadhan yang itu berarti seharusnya saya setor dua tulisan dalam rangka #ramadhanmenulis ini. Tapi keterlibatan dalam acara tersebut membuat saya tidak sempat menuliskan apa yang terjadi. Begitu banyak yang menarik perhatian selain kegiatan harian yang tentunya sudah memakan waktu. 

Baiklah, kali ini saya ingin menuliskan banyak hal tentang Ikatan Alumni ITB dari perspektif saya. 
-----------------------------------

Moment pemilu ketua ikatan alumni menjadi puncak pertemuan seluruh alumni ITB dimana pun berada. Moment yang mempertemukan alumni dari fresh graduate dengan seniornya dan bergabung dengan IA ITB cabang daerah. Terlebih di era serba online sekarang ini, semua terhubung dengan sangat mudah sehingga jumlah pemilih pun semakin banyak dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. 

Mengenai jumlah alumni yang terlibat, tentunya semakin bertambah tahun, jumlah alumni semakin banyak. Apalagi ada penambahan jurusan baru di kampus. Namun keterlibatan pada ikatan alumni tidaklah pada semua alumni yang ada. Sehingga wajar jika ada alumni yang menyatakan bahwa ikatan alumni tidak ada manfaatnya, tidak menjangkau ke semua alumni, dan lain sebagainya. 

Sebagai orang yang terlibat dalam kepengurusan ikatan alumni di daerah, tepatnya pengurus daerah Yogyakarta, saya menyaksikan bahwa ikatan alumni ITB telah berbuat banyak untuk alumni, masyarakat sekitar dan bangsa ini sesuai kapasitasnya. 

Ada banyak kegiatan yang dilakukan seperti donor darah, bantuan air hingga dibangunnya instalasi air pada daerah yang mengalami kekeringan karena kemarau yang panjang, donasi-donasi yang dikumpulkan untuk korban bencana-bencana alam yang terjadi di Indonesia (seperti korban banjir di Jakarta, korban tsunami di Palu, korban dan pengungsi meletusnya gunung Merapi, dll). Ada juga bantuan beasiswa untuk mahasiswa yang membutuhkan, juga sebagai networking antar alumni dimana disinilah bertemu berbagai alumni yang akhirnya berujung kerja sama dalam bisnis dan informasi lowongan kerja. 

Jadi, mengapa ada yang bersuara bahwa ikatan alumni itu tidak berdampak dan tidak bermanfaat, menurut saya, itu karena mereka tidak mencoba untuk mendekat dan mengenal apa dan siapa Ikatan Alumni ITB

Sangatlah aneh jika seorang alumni tidak mengetahui keberadaan ikatan alumninya. Bahkan seingat saya, ketika saya wisuda tahun 1995, kami disodori kertas isian pendaftaran untuk bergabung dalam Ikatan Alumni ITB. Saya tidak tahu apakah tahun-tahun berikutnya hingga kini, hal itu masih berjalan. 

Kalaupun mereka benar-benar tidak mengetahui bahwa IA ITB itu ada, tentunya di sepanjang mereka membaca berita, ada ikatan alumni perguruan tinggi lainnya dan itu semestinya membuat mereka bisa bertanya dan mencari tahu, adakah dan dimanakah IA ITB berada ? Siapa personilnya yang bisa dihubungi ? ,.. dan lain sebagainya sebagai upaya mencari tahu. 
------------------------------

Pada pemilu kali ini, benar-benar bisa tercatat dalam sejarah pemilu IA ITB. Hal itu dikarenakan : 
1. Pemilu ini seharusnya sudah terlaksana di tahun 2020. Kongres IA ITB biasanya dengan mengundang semua perwakilan daerah, komisariat, dan jurusan masing-masing 2 orang untuk hadir di acara kongres. Akan tetapi, Maret 2020 adalah masa pandemi Covid-19 yang meminta kita semua untuk tinggal di rumah saja. Tidak bepergian, apalagi keluar kota. Hal itu membuat agenda Kongres menjadi berubah. Sekian refisi agenda yang memerlukan penjelasan panjang tidak juga membuat sebagian alumni bisa menerima kondisi permakluman itu. Singkat cerita, ada Kongres Luar Biasa yang diselenggarakan diluar kepanityaan kongres yang semestinya, dan KLB tersebut pun memilih Ketua IA ITB versi KLB. Masalah legalitas menjadi pokok masalah yang diperdebatkan. Sungguh melelahkan banyak pihak jika mengikuti perkembangan demi perkembangan yang terjadi. 
2. Caketum mencapai 8 orang. Jumlah ini adalah terbanyak sepanjang sejarah pemilu IA ITB dengan range angkatan yang bervariasi.
3. Karena masih masa pandemi covid-19, pemilihan dilakukan secara ivoting
4. Pendaftaran dpt yang harus dilakukan dengan verifikasi foto dan video. Hal itu membuat banyak pertanyaan karena dirasa 'ribet' . Padahal pendaftaran dengan cara ini adalah upaya meminimalisir kecurangan yang mungkin terjadi. Verifikasi dengan video itu akan membuktikan bahwa seorang alumni tersebut sesuai dengan fotonya dan masih hidup sehingga berhak memberikan suaranya. 

Hari Sabtu, 17 April 2021 adalah hari pemilihan itu. Pemilihan dibuka sejak jam 6 pagi hingga jam 4 sore. Dari 21.138 dpt, terdapat 18.478 suara sah. 

Kami di Yogyakarta menyaksikan pengumuman hasil pemilu sambil berkumpul berbuka puasa bersama.
Hasil pemilu yang membuat gegap gempita kita semua. Jumlah suara perolehan yang menunjukkan seberapa besar dukungan pada setiap kandidat ditampilkan. 

8 orang hebat dengan visi misi yang luar biasa semua, akan menjadi kekuatan besar jika mereka bersatu, menjangkau seluruh alumni, mencipta networking yang kuat. Demokrasi telah berjalan, dan terpilihnya Ketua IA ITB sudah menjadi ketetapan. 

Semoga perselisihan yang pernah ada bisa diselesaikan dengan baik dan IA ITB menjadi jauh lebih baik setelah ini, sehingga bisa membawa harum nama ITB dan marwah Ikatan Alumni ITB. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenang Masa Kecil

Terkenang masa-masa kecilku Senangnya, aku s'lalu dimanja Apa yang kuminta selalu saja ada Dari mama, dari papa Cium pipiku dulu Saatku tiba berulang tahun Tak lupa hadiahku sepeda Ku pakai setelah selesai ku belajar Janji mama, janji papa Setelah kunaik kelas Ingin ku kembali Ke masa yang lalu Bahagianya dulu Waktu kecilku Ku dengar cerita Mama papa bilang Aku lincah lucu Waktu kecilku Aku suka bernyanyi. Lirik lagu Masa Kecilku itu memang membawa kita ke masa penuh kenangan. Masa kecil memang indah untuk dikenang. Yah, bagaimana tidak? PR dari sekolah tidak banyak. PR yang kusuka adalah PR menggambar. Satu-satunya buku bacaan anak adalah Bobo. Masih bebas main dengan teman sejak pulang sekolah sampai menjelang magrib. Mau main sendiri dengan boneka-boneka, main bola bekel, congklak pun asyik aja rasanya. Aku makin betah di rumah ketika bu De (kakak kandung ayahku) mengajariku membuat bunga dari kertas krep. Hal yang kuingat ketika menjelang sore adalah tukang bakso ya

Pengalaman yang Membawa Hikmah

Perjalanan hidup setiap orang tentunya tidak sama. Namun yang pasti, setiap orang akan ada ujiannya masing-masing yang akan membawa takdir hidupnya masing-masing. Ujian hidup itu merupakan tantangan untuk ditaklukkan dan pastinya memberi pengalaman batin dan menjadi moment pendewasaan. Seperti halnya tema ngeblog yang ditetapkan MGN untuk Tantangan Blogging Mamah Gajah Ngeblog untuk bulan September 2023 ini yang bertemakan Pengalaman Menghadapi Tantangan Hidup Terbesar. Tantangan ngeblog kali ini benar-benar tantangan bagiku. Sungguh sulit untuk memulainya. Beberapa kali telah siap menghadap layar iPad dan jemari sudah siap mengetikkan kata-kata, tapi bingung mau mulai dari mana. Dari serangkaian peristiwa yang kualami, sejenak sulit untuk memilih mana yang merupakan Tantangan Hidup Terbesar sesuai tema yang ditetapkan. Berulang kali juga merasakan sesak di dada ketika mengingat kembali masa-masa sulit itu. Namun akhirnya aku menyimpulkan satu hal yang menjadi

Impian yang Tertuang dalam Wish Lish

Kalau ditanya soal keinginan, hal itu bisa tidak ada batasnya. Yah, namanya juga manusia. Pastinya punya banyak keinginan yang realistis maupun yang tidak. Mungkin ada yang ingin menjadi Barbie, atau ingin menjadi seperti Superman? Yah, itu mungkin saja, tetapi kan jadi terlalu berkhayal, ya. Eh, tapi ternyata ada ya seorang perempuan yang sangat ingin menjadi Barbie. Ia pun menjalani operasi berulang kali untuk mendapatkan wajah dan bentuk tubuh seperti Barbie. Atau ada juga yang sangat ingin menjadi Angelina Jolie. Ah dunia ini memang selalu ada saja yang aneh-aneh. Keinginan bisa menjadi motivasi untuk aktivitas kerja yang lebih produktif. Aku sering mengikuti training motivasi yang mengarahkan untuk menuliskan keinginan yang ingin dicapai. Penetapan keinginan itu biasanya disesuaikan dengan ukuran SMART ( Specific, Measurable, Achievable, Relevant, Time-bound goals ). Intinya, keinginan yang ingin diwujudkan haruslah sejelas-jelasnya, dan dapat diperkirakan juga secara nilai yang