Pelecehan didefinisikan sebagai suatu pola perilaku menyerang yang tampak bertujuan tidak baik terhadap orang yang menjadi sasarannya. Biasanya, tapi tidak selalu, pelaku melakukannya dengan tujuan untuk mengancam atau mengintimidasi target utamanya.
Tujuan tindakan ini adalah untuk membuat korban menjadi tidak nyaman. Sehingga, korban terganggu untuk melakukan aktifitasnya. Tindakan pelecehan bisa berupa merendahkan, menakut-nakuti, atau bahkan membuat korban merasa kecil hati. Sehingga, korban sama sekali tidak mau melakukan apa-apa. Pelecehan bisa terjadi melalui tindakan secara fisik atau ujaran secara langsung maupun tidak langsung. Pelecehan juga termasuk dalam hal tindakan penguntitan dan ancaman.
Pelaku tindak pelecehan bisa siapa saja. Begitu juga dengan korbannya, bisa siapa saja. Namun yang terjadi di kehidupan kita, korban pelecehan pada umumnya adalah perempuan. Banyak berita mengabarkan tentang pelecehan yang terjadi. Bahkan akhir-akhir ini tersiar kabar bahwa pelecehan terhadap mahasiswi di sebuh kampus. Hal ini sungguh mengejutkan kita semua karena kampus adalah lembaga pendidikan.
Sejatinya, kampus adalah tempat untuk mencari ilmu sehingga adab kesopanan pun sudah selayaknya menjadi perhatian utama. Setidaknya, etika dan adab menjadi petunjuk bahwa seseorang itu adalah golongan orang-orang terpelajar. Namun, begitulah kehidupan di dunia ini. Kesalahan dan dosa tidak hanya berkumpul di pinggiran kota yang kumuh. Tidak juga teronggok pada setumpuk sampah di lokalisasi pelacuran. Seperti janji setan untuk mengganggu manusia hingga akhir dunia ini. Ia akan mengganggu anak manusia dari sisi manapun dan kapanpun. Pelecehan pun bisa saja terjadi di dalam rumah yang sewajarnya merupakan tempat aman bagi anggota keluarga.
Sekali lagi, pendidikan menjadi kunci jawaban. Utamanya adalah pendidikan akhlak yang baik. Hal ini akan memberi efek domino pada pendidikan bangsa.
Seorang yang terdidik baik sejak kecil akan tumbuh menjadi manusia yang baik secara akal dan budi pekertinya. Ia akan tahu bagaimana memperlakukan orang lain dengan baik karena ia pun ingin diperlakukan dengan baik. Jika sampai waktunya ia berkeluarga dan mempunyai anak, ia akan mendidik keluarganya untuk menjadi baik akal budinya. Proses pendidikan seperti itu akan terus berlangsung dan berkelanjutan.
Jika seseorang lahir dari orang tua yang kurang berpendidikan, ia harus mempunyai kesadaran penuh akan kekurangan masa lalunya. Dengan begitu, ia haruslah banyak belajar dan mau merubah diri untuk menjadi lebih baik. Perlu ada rasa rendah hati untuk bisa menerima masukan dan kritikan sehingga perubahan yang baik pada generasi berikutnya bisa diharapkan.
#30dwc
#30dwcjilid34
#day15
Komentar
Posting Komentar