Langsung ke konten utama

Perempuan sebagai Istri

Berbicara masalah peran perempuan sebagai istri atau pendamping suami tentunya tidak lepas dari 
peran perempuan sebagai ibu rumah tangga. Tetapi ada baiknya dilihat beberapa peran yang pokok 
seorang wanita sebagai pendamping suami.
a.Istri Sebagai Teman/Partner Hidup
Pengertian teman di sini mempunyai arti adanya kedudukan yang sama. Istri dapat 
menjadi teman yang dapat diajak berdiskusi tentang masalah yang dihadapi suami. Sehingga 
apabila suami mempunyai masalah yang cukup berat, tapi istri mampu memberikan suatu 
sumbangan pemecahannya maka beban yang dirasakan suami berkurang. Disamping itu sebagai 
teman mengandung pengertian jadi pendengar yang baik. Selama di kantor suami kadang mengalami ketidak-puasan atau perlakuan yang kurang mengenakkan, kejengkelan-kejengkelan ini dibawanya pulang. Di sini istri dapat mengurangi beban suami dengan cara mendengarkan apa yang dirasakan suami, sikap seperti ini dapat memberi ketenangan pada suami.
b. Istri sebagai penasehat yang bijaksana
Sebagai manusia biasa suami tidak dapat luput dari kesalahan yang kadang tidak 
disadarinya. Nah, di sini istri sebaiknya memberikan bimbingan agar suami dapat berjalan di 
jalan yang benar. Selain itu suami kadang menghadapi masalah yang pelik, nasehat istri sangat 
dibutuhkan untuk mengatasi masalahnya.
 c.Istri sebagai pendorong suami
Sebagai manusia, suami juga masih selalu membutuhkan kemajuan di bidang 
pekerjaannya. Di sini peran istri dapat memberikan dorongan atau motivasi pada suami. Suami diberi semangat agar dapat mencapai jenjang karier yang diinginkan, tentunya harus diingat 
keterbatasan-keterbatasannya. Artinya istri tidak boleh yang terlalu ambisi terhadap karir atau 
kedudukan suami, kalau suami tidak mampu jangan dipaksakan, hal ini akan menimbulkan hal-
hal yang negatif.
Pada prinsipnya dari apa yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa peran istri 
sebagai pendamping suami dapat sebagai teman, pendorong dan penasehat yang bijaksana. Dan 
yang paling penting bahwa semua peran itu dapat dilakukan dengan baik apabila ada 
keterbukaan satu sama lain, kerjasama yang baik dan saling pengertian.
Peran istri di dalam keluarga di dasarkan pada Pasal 31 UU No. 1 Th. 1974 yang 
menyebutkan bahwa Hak dan kedudukan isteri adalah seimbang dengan hak dan 
kedudukan suami dalam kehidupan rumah tangga dan pergaulan hidup bersama dalam 
masyarakat. Oleh karena itu antara suami dan istri haris saling terbuka. Manajemen keluarga 
dapat dilakukan bersama-sama dan saling berbagi peran. Di dalam keluarga perlu ditumbuhkan pola kepemimpinan yang kolektif, kolegial serta partisipatif. Saling mendukung satu sama lain.
Demikianlah sekelumit pokok-pokok yang dapat dijadikan pengetahuan bagi ibu-ibu dalam melakukan perannya di dalam keluarga. Insya Allah, keluarga kita semua menjadi keluarga Sakinah.

#30dwc
#30dwcjilid34
#day12

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengalaman yang Membawa Hikmah

Perjalanan hidup setiap orang tentunya tidak sama. Namun yang pasti, setiap orang akan ada ujiannya masing-masing yang akan membawa takdir hidupnya masing-masing. Ujian hidup itu merupakan tantangan untuk ditaklukkan dan pastinya memberi pengalaman batin dan menjadi moment pendewasaan. Seperti halnya tema ngeblog yang ditetapkan MGN untuk Tantangan Blogging Mamah Gajah Ngeblog untuk bulan September 2023 ini yang bertemakan Pengalaman Menghadapi Tantangan Hidup Terbesar. Tantangan ngeblog kali ini benar-benar tantangan bagiku. Sungguh sulit untuk memulainya. Beberapa kali telah siap menghadap layar iPad dan jemari sudah siap mengetikkan kata-kata, tapi bingung mau mulai dari mana. Dari serangkaian peristiwa yang kualami, sejenak sulit untuk memilih mana yang merupakan Tantangan Hidup Terbesar sesuai tema yang ditetapkan. Berulang kali juga merasakan sesak di dada ketika mengingat kembali masa-masa sulit itu. Namun akhirnya aku menyimpulkan satu hal yang menjadi ...

Jelajah Dunia Kopi

Oktober datang, musim pun berganti menjelang. Angin berbisik lebih dingin, Menarik awan menggumpal tebal, Sebentar saja hujan pun tumpah, Gerimis hingga menderas, Nyamannya meringkuk dengan secangkir kopi panas. Awal bulan Oktober, grup MGN bukan hanya mengumumkan hasil tantangan bulan September, tetapi juga menyampaikan kabar tantangan bulan Oktober. Wah, kok tepat dengan suasana hujan dan ngopi sore ini. MGN menetapkan Tantangan Ngeblog Mamah Gajah Ngeblog bulan Oktober dengan tema Mamah dan Kopi. Hmm… mataku langsung melirik pada cangkir kopi di meja. Pikiran pun mengembara ke berbagai pengalaman tentang kopi yang pernah kucicipi.  Masa SMA adalah awal aku mencicipi kopi dan menjadi teman mengerjakan tugas sampai tengah malam. Namun suatu hari, ibuku melihatku minum kopi dan berkomentar bahwa lebih baik minum coklat panas daripada kopi. Hal itu karena coklat bisa menguatkan jantung, sedangkan kopi membuat jantung tidak sehat. Saat itu belum ada Google untuk mencari...

Kreatif dengan Memanfaatkan Apa yang Ada di Sekitar

Hidup ini memang harus kita jalani apapun yang terjadi. Tidak mungkin kan, hidup harus di hentikan sesaat hanya karena apa yang harus kita jalani menemui kebuntuan. Selagi hidup masih berlangsung, kita masih perlu makan, minum, mandi, dan lain-lain. Setidaknya, kita masih perlu akan kebutuhan dasar. Oleh karena itulah, kita harus kreatif untuk mencari jawaban atas kebuntuan yang bisa jadi kita temui dalam hidup.  Kalau kita mengikuti kegiatan pramuka, tentu kita diajarkan tentang bertahan hidup dengan peralatan yang minim. Belajar hidup sederhana dan bisa memanfaatkan apa yang ada di sekitar. Dari situ, seorang pramuka akan siap menghadapi kondisi hidup sulit sekalipun.  Namun ternyata, kondisi tersebut pun dialami oleh anak-anak yang tinggal di pondok pesantren. Anak saya yang kedua telah memilih untuk melanjutkan sekolah tahap SMP nya di Pondok Pesantren Assalam Solo. Betapa suatu pilihan yang sulit bagi saya waktu itu, karena, dengan begitu, saya tidak lagi melihatnya bangu...