Perempuan adalah makhluk yang mengandalkan perasaan dalam bertindak. Perempuan pun dikatakan sebagai makhluk yang terdiri dari 99% emosi dan 1% logika. Dengan kata lain, perempuan didefinisikan sebagai makhluk yang lebih mudah terpengaruh emosi dan perasaannya, dibandingkan dengan logika berpikirnya. Namun itu bukan berarti kemampuan logika perempuan lebih rendah. Banyak berita olimpiade matematika yang dimenangkan oleh siswi SMA, lho!
Sebagai perempuan, saya sendiri pernah merasakan kondisi yang sangat dipengaruhi perasaan. Kondisi yang lebih tidak nyaman adalah ketika perasaan itu mudah berubah atau yang disebut mood swing. Generasi sekarang menyebut kondisi itu dengan moody. Saya yakin kondisi seperti ini dialami perempuan secara umum terlebih ketika dalam kondisi menstruasi, hamil dan masa menyusui. Namun ada juga sebagian perempuan yang kondisinya tidak terpengaruh kondisi tersebut.
Pada kondisi menstruasi, hamil dan menyusui, perempuan berada pada kondisi yang dipengaruhi perubahan hormon. Perubahan hormon itu bisa mempengaruhi emosi sehingga sikap dan tingkah laku terasa moody. Kondisi tidak stabil itu bisa mempengaruhi kinerja perempuan ketika mereka harus fokus pada pekerjaan. Itu pula mungkin yang membuat kaum pria mengatakan bahwa perempuan itu sulit dipahami.
Tentu kita pernah menemui perempuan yang kemarin baik-baik saja, tetapi ia mudah marah pada hari ini. Tiba-tiba saja ia menjadi sensitif dengan indra penciuman, pendengaran, dan indra perasa. Biasanya, orang akan mencoba memaklumi dengan menduga bahwa ia sedang PMS (Pre Menstrual Syndrome). Sedangkan pada perempuan yang sedang hamil, biasanya mereka ingin makan buah yang harus didapat dengan cara yang tidak wajar. Misalnya saja, ia ingin buah apel yang harus didapat malam ini juga (jam 12 malam). Setelah apel diperoleh, apel itu hanya diciumi saja aroma segarnya dan ia pun sudah puas. Ia bukan menginginkan buah apel karena lapar, tetapi itu karena dipengaruhi perasaannya yang berubah-ubah.
Pada ibu yang baru saja melahirkan dan sedang menyusui anaknya, ia pun akan sensitif terhadap lingkungannya. Selain kesehatannya yang belum pulih, ada masa perubahan dirinya yang harus dihadapi. Ia mendapati perubahan tubuhnya yang tak selangsing dulu. Ia mempunyai peran baru sebagai ibu. Ia harus menyusui dan menjaga anaknya bahkan sering terbangun tengah malam. Dengan begitu, ia kurang istirahat dan kelelahan. Kondisi demikian bisa membuat ibu menjadi mudah tersinggung, mudah marah dan menangis. Ibu yang mengalami masa ini disebut memasuki masa baby blues. Ibu dalam kondisi psikologis yang tidak stabil.
Perlu diperhatikan jika mood swing telah mencapai tingkatan yang lebih parah, seperti menimbulkan keinginan untuk melukai diri sendiri dan mengakhiri hidup. Banyak kasus terjadi, seorang ibu yang baru melahirkan membunuh anaknya sendiri. Jika kondisinya sudah demikian, itu merupakan pertanda penyakit gangguan mental.
Perempuan bukanlah makhluk yang lemah. Perempuan bisa melakukan apa saja yang dimau sebenarnya. Asal saja, perempuan harus dalam keadaan sehat secara lahir dan batin. Perempuan yang sehat akan mudah mengatasi perubahan apapun, termasuk mood yang tiba-tiba berubah. Akan tetapi, kondisi-kondisi yang mempengaruhinya menjadi tidak stabil itulah yang harus dimengerti. Itu pula yang mendasari bahwa kesehatan bagi perempuan itu penting. Kepentingannya bukan hanya untuk dirinya sendiri, tetapi untuk bisa mengandung dan membesarkan anaknya dengan sehat dan bahagia. Dengan demikian, anak yang lahir akan menjadi generasi mendatang yang siap menghadapi tantangan masa depan.
Generasi yang kuat akan membangun bangsa yang kuat.
#30dwc
#30dwcjilid34
#day23
#moody
Komentar
Posting Komentar