Langsung ke konten utama

Pemberdayaan Perempuan

Pemberdayaan memiliki tujuan untuk membuat masyarakat menjadi mandiri dan dapat memperbaiki segala aspek. Hal itu berarti, masyarakat tersebut memiliki potensi untuk mampu menyelesaikan masalah-masalah yang mereka hadapi dan sanggup memenuhi kebutuhannya sendiri. Mereka tidak lagi menggantungkan hidup pada bantuan pihak manapun. 

Dalam hal pemberdayaan, konteksnya selalu mengacu kepada perempuan. Perempuan menjadi objek yang harus  ditingkatkan kesadaran akan bakat dan kemampuannya. Hal ini penting untuk meningkatkan angka produktifitas bangsa dan peningkatan kemakmuran suatu bangsa. 

Jika, dalam satu keluarga, hanya kepala keluarga saja yang bekerja, berapapun penghasilan kepala keluarga harus cukup untuk membiayai seluruh keluarga. Jika istri ikut bekerja, total penghasilan keluarga akan lebih besar dan bisa membiayai serta merencanakan masa depan keluarga. Dengan demikian, masa depan keluarga akan jauh lebih baik. Semakin banyak keluarga yang memiliki penghasilan ganda seperti itu, maka angka kemakmuran bangsa pun meningkat. Disitulah pentingnya pemberdayaan perempuan. Apalagi populasi penduduk perempuan di dunia ini lebih besar daripada laki-laki. 

Pemberdayaan perempuan penting dilakukan untuk terus meningkatkan kapasitas diri kaum perempuan itu sendiri. Dengan begitu perempuan dapat memiliki kepercayaan diri dan dapat ikut berpartisipasi serta berkiprah dalam semua lini pembangunan di Indonesia termasuk dalam pembangunan lingkungan hidup.

Pemberdayaan perempuan pun menjadi penting ketika pasangan hidup sudah tidak ada lagi. Hal ini berarti berbicara tentang risiko kehidupan yang mungkin terjadi. Pasangan hidup bisa jadi meninggal terlebih dahulu atau mengambil keputusan untuk berpisah. Kondisi demikian membuat perempuan mau tidak mau harus mandiri secara finansial. Perempuan yang berdaya akan tetap stabil hidupnya meski risiko kehidupan terjadi dalam hidupnya. Hal ini penting untuk keberlangsungan hidup dan menjaga  kesehatan mental yang stabil. 

Banyak perempuan yang hidupnya bergantung pada penghasilan pasangannya. Sementara, dirinya sendiri tidak berpenghasilan. Hal ini akan menyulitkannya jika risiko kehidupan itu terjadi. Jika risiko terjadi pada saat usianya masih memungkinkan untuk bersaing di bursa kerja, perempuan bisa melamar pekerjaan di mana pun. Tetapi, jika risiko kehidupan  terjadi pada usia di atas 40an, perempuan harus kreatif dengan segala aset yang dimilikinya. Hal itu penting, setidaknya, untuk bertahan hidup bersama anak-anaknya. 

Jika perempuan sadar akan bakat dan kemampuannya, ia bisa memanfaatkannya untuk memulai usaha. Perlahan tapi pasti, perempuan akan semakin berdaya dengan kemampuannya. Dengan begitu, perempuan tidak perlu resah mencari pasangan baru hanya untuk  bisa bertahan hidup. Kondisi sosial yang tidak menentu bisa saja malah membuat masalah baru bagi perempuan. Oleh karena itu,  perempuan harus berdaya agar lebih mandiri secara finansial sehingga memperkuat perekonomian bangsa dan perempuan itu sendiri. 

#30dwc
#30dwcjilid34
#day16 
Gambar dari Pinterest.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cheese is The King, Chocolate is The Queen

Tantangan Blogging Mamah Gajah Ngeblog pada bulan Mei 2023 ini bertema tentang makanan favorit. Aku gak tahu harus mulai dari mana untuk berkisah tentang makanan favorit ku. Sejenak terbayang semua yang enak-enak yang pernah ku makan. Mulai dari jenis kue, biskuit, cake, roti, coklat, pasta, makanan dengan bahan baku daging sapi, daging ayam, ikan, dan makanan dengan bahan baku sayur-sayuran. Baiklah kita bahas satu per satu. 😊 Bakery dan Pastry Untuk jenis kue, ah kebetulan baru saja kita lebaran ya, kue kaasstengels menduduki urutan pertama. Sagu keju, nastar, dan kue kacang itu pun masuk dalam deretan favorit kue lebaran. Hmm, semua itu akan membuat berat badan kembali berat setelah berpuasa sebulan penuh.  Untuk jenis biskuit, aku tak bisa menolak tawaran biskuit coklat. Dulu, ketika SMP, aku selalu membeli biskuit dengan krim coklat di warung. Aku belajar dan mengerjakan PR sampai malam pun bisa betah di dalam kamar terus. Sampai ibuku heran dan baru paham kenapa aku

Mengenang Masa Kecil

Terkenang masa-masa kecilku Senangnya, aku s'lalu dimanja Apa yang kuminta selalu saja ada Dari mama, dari papa Cium pipiku dulu Saatku tiba berulang tahun Tak lupa hadiahku sepeda Ku pakai setelah selesai ku belajar Janji mama, janji papa Setelah kunaik kelas Ingin ku kembali Ke masa yang lalu Bahagianya dulu Waktu kecilku Ku dengar cerita Mama papa bilang Aku lincah lucu Waktu kecilku Aku suka bernyanyi. Lirik lagu Masa Kecilku itu memang membawa kita ke masa penuh kenangan. Masa kecil memang indah untuk dikenang. Yah, bagaimana tidak? PR dari sekolah tidak banyak. PR yang kusuka adalah PR menggambar. Satu-satunya buku bacaan anak adalah Bobo. Masih bebas main dengan teman sejak pulang sekolah sampai menjelang magrib. Mau main sendiri dengan boneka-boneka, main bola bekel, congklak pun asyik aja rasanya. Aku makin betah di rumah ketika bu De (kakak kandung ayahku) mengajariku membuat bunga dari kertas krep. Hal yang kuingat ketika menjelang sore adalah tukang bakso ya

Pengalaman yang Membawa Hikmah

Perjalanan hidup setiap orang tentunya tidak sama. Namun yang pasti, setiap orang akan ada ujiannya masing-masing yang akan membawa takdir hidupnya masing-masing. Ujian hidup itu merupakan tantangan untuk ditaklukkan dan pastinya memberi pengalaman batin dan menjadi moment pendewasaan. Seperti halnya tema ngeblog yang ditetapkan MGN untuk Tantangan Blogging Mamah Gajah Ngeblog untuk bulan September 2023 ini yang bertemakan Pengalaman Menghadapi Tantangan Hidup Terbesar. Tantangan ngeblog kali ini benar-benar tantangan bagiku. Sungguh sulit untuk memulainya. Beberapa kali telah siap menghadap layar iPad dan jemari sudah siap mengetikkan kata-kata, tapi bingung mau mulai dari mana. Dari serangkaian peristiwa yang kualami, sejenak sulit untuk memilih mana yang merupakan Tantangan Hidup Terbesar sesuai tema yang ditetapkan. Berulang kali juga merasakan sesak di dada ketika mengingat kembali masa-masa sulit itu. Namun akhirnya aku menyimpulkan satu hal yang menjadi