Langsung ke konten utama

Dapur Ku Adalah Laboratorium Ku

Mamah Gajah Ngeblog mengeluarkan Tantangan Blogging Mamah Gajah Ngeblog untuk bulan Mei ini dengan tema Resep Andalan Keluarga. 

Wah, ini menarik karena ini berkaitan dengan kegiatan ibu rumah tangga sehari-hari. Tentunya akan banyak resep menarik dari teman-teman untuk bisa di recook ya...😉


Minat memasak ditularkan dari Ibu. 

Sebagai seorang perempuan satu-satunya dari tiga bersaudara, ibu sering sekali mengingatkan bahwa urusan rumah tangga adalah tanggung jawab perempuan. Keterampilan menjahit dan memasak pun dikenalkan. Namun ada saatnya saya lebih suka bermain dengan teman daripada membantu ibu mengurus rumah. 

Ketika SMP, ada pelajaran ekstra kurikuler yang harus dipilih. Ada tiga jenis ekskul yaitu elektronika, jasa dan PKK. Saya pilih PKK, dan ketika penjurusan antara memasak dan menjahit, ibu menyarankan untuk memilih menjahit. 

"Menjahit itu banyak teknik-teknik yang harus dipelajari dan harus mengerti detailnya. Bagus kalau kamu bisa pelajari dan dapat catatannya yang bisa dipraktekkan", kata ibu. "Kalau memasak, nanti kamu bisa belajar dengan ibu. Itu lebih mudah", imbuh ibu. 

Yah, saya memilih menjahit dan itu menjadikan saya sedikit paham teknik dasar dalam menjahit. Dunia tata busana itu membuat saya hanya mau pegang yang bersih-bersih saja. Saya merasa enggan untuk menyentuh sesuatu yang kotor dan basah seperti yang bisa terjadi pada dunia masak memasak. Namun ibu selalu saja punya cara untuk menumbuhkan rasa penasaran saya untuk bisa memasak. 


Suatu hari ibu memasak oseng-oseng tempe. Saya perhatikan apa dan bagaimana ibu memasak. Masakan ini menjadi kesukaan keluarga, terutama kakak saya. 

"Menurutku, masakan ini enak banget, apalagi lengket-lengket karamel dari kecapnya itu bikin… hmmmm", kata kakak saya suatu hari. 

Anak-anak pun suka dengan oseng tempe ini, apalagi dengan kisah di balik resep ini, bahwa ini adalah resep neneknya. Masakan ini sampai menjadi suatu kerinduan tersendiri untuk anak saya ketika dia sedang berada di pondok As-Salaam Solo. 

Suatu ketika saya mengunjunginya sambil membawa oseng-oseng tempe ini dan menggelar tikar di taman dekat asramanya. Anakku senang sekali dan, melihat 'teman makan nasi' yang tidak pernah dijumpai di asrama itu, dia minta agar sisanya ditinggal saja untuk lauk makan malamnya. Katanya, temannya yang ikut mencicipi pun suka dengan oseng tempe itu. 

Alhamdulillah. 


Oseng-oseng tempe ini menjadi istimewa karena ada tahu Bandung dan bakso ikannya. Saya pernah coba mengganti bakso ikan dengan bakso sapi. Rasanya tidak sama, sehingga saya lebih menyarankan agar penggunaan bakso ikan itu tidak diganti dengan yang lain. Sedangkan tahu Bandung, bisa ditiadakan.  Seringkali saya tidak gunakan tahu Bandung karena saya tidak menjumpainya di Yogyakarta. Tahu yang ada di Yogyakarta, meskipun sama lembutnya, tidak sama kelembutan dan gurihnya dengan tahu Bandung. Tahu Bandung memang istimewa. Tak ada duanya ya! 😁

Resep oseng-oseng tempe itu adalah sebagai berikut : 

Bahan

  • Tempe dipotong kotak sebanyak 1 piring

  • Tahu Bandung dipotong kotak (kurang lebih sama besar dengan tempe) sebanyak 1 piring

  • Bakso ikan dipotong sebanyak +/- 1 piring (lebih banyak akan lebih enak)

  • Bawang merah 6 siung

  • Bawang putih 2 atau 3 siung

  • Cabe hijau besar 2 -3 ons (semakin banyak semakin terasa pedasnya, jadi sesuaikan dengan selera)

  • Kacang panjang dipotong-potong sebanyak 1 piring atau disesuaikan sesuai selera banyaknya.

  • Kecap (saya dan ibu saya memakai kecap Bangau)

  • Minyak goreng untuk menumis

  • 100 mL air

Cara membuat

  1. Tempe, tahu dan bakso ikan digoreng setengah matang. 

  2. Bawang merah, bawang putih diiris tipis.

  3. Cabe hijau dipotong miring

  4. Tumis bawang merah dan putih sampai harum

  5. Masukkan tempe goreng, tahu goreng dan bakso ikan goreng. Aduk rata

  6. Tambahkan kecap Bangau sebanyak 10 hingga 15 putaran wajan. Aduk rata. Diamkan sejenak hingga kecap meresap

  7. Tambahkan potongan kacang panjang dan cabe hijau. Tambahkan 100 mL air untuk membantu mematangkan. 

  8. Tunggu hingga air berkurang. Koreksi rasa (hasil akhir : rasa manis, sedikit pedas)

  9. Siap dihidangkan dengan nasi hangat


Mudah bukan ? 

Resep simpel dengan bumbu-bumbu yang simpel membuat anak-anak pun bisa memasaknya sendiri. Si sulung pun pernah membuat sendiri di kost nya, ketika ia bosan dengan menu yang ada warung makan sekitar jl. Kanayakan Dago Bandung. 


Majalah Kuliner 

Setelah berkeluarga, entah kenapa, resep masakan yang saya ingat hanya pecel, sop (sop ayam, sop sosis, sop bakso), sayur asem, sayur lodeh, ikan goreng (lele, nila), ayam (digoreng, balado atau direndang), dan olahan telur (ceplok, dadar, omelet, orak arik). Dalam seminggu, masakan yang tersaji hanya itu-itu saja. Mungkin karena masih kerepotan mengurus bayi juga ya, sehingga tidak terpikir untuk mencoba resep lain. Itu membuat orang-orang serumah merasa bosan. 


Desember tahun 2000, ketika jalan-jalan di mall, saya melihat ada majalah Sedap Sekejap. Majalah kuliner itu memuat banyak sekali resep masakan dan berbagai tips bagaimana memasak, membuat kue, roti dan juga membuat minuman segar berselera. Ada juga resep dari mancanegara. Bahkan iklan yang termuat pun menyertakan resep dengan bahan baku yang diiklankan. Bulan itu adalah bulan perdana majalah itu terbit. 

Wow. Ini keren banget sih. Saya langsung terpesona. "Majalah atau buku yang seperti ini yang saya cari !"

Sejak saat itu, saya berlangganan untuk membeli majalah itu. 


Saya membeli majalah itu rutin setiap bulan hingga 3 tahun lebih. Majalah itu terkumpul banyak hingga memerlukan perlakuan khusus agar tidak terpencar. Per enam majalah dibundel. Tinggal beberapa yang belum dibundel. 


Saya berhenti membeli majalah Sedap Sekejap setelah saya amati ada beberapa resep yang terposting ulang. Saya pikir sudah cukup perpustakaan resep saya ini sehingga saya putuskan untuk tidak berlangganan lagi. 


Resep masakan yang pernah saya coba dari majalah itu cukup banyak. Waktu itu, majalah itu benar-benar jadi perpustakaan kuliner utama bagi saya, tempat saya menambah pengetahuan tentang kuliner, selain buku-buku resep warisan ibu. 


Tahun berganti, facebook pun menjadi trend bersosial media. Banyak orang membagikan resep menggiurkan untuk dicoba. Salah satunya Cake Oreo Lapis Keju. 

 

Anak-anak suka oreo. Begitu saya buat cake berbahan dasar oreo itu, cake itu langsung habis dengan cepat. Memang lebih enak dimakan ketika masih hangat ya. Resep Cake Oreo Lapis Keju ini pun sudah saya post di cookpad : https://cookpad.com/id/resep/4935605-cake-oreo-lapis-keju-bikinramadhanberkesan?invite_token=HSkeobkeu9cFUXjhEPtKnpE5&shared_at=1620196206

Nah, berbicara tentang cookpad, cookpad ini adalah aplikasi khusus memasak. Cookpad ada di berbagai negara. Cookpad ini menarik bagi saya karena aplikasi ini membuat kita punya akun sendiri dan kemudian share resep yang pernah kita masak. Pemakai aplikasi ini sudah banyak sekali, sehingga kita bisa melihat resep dari pengguna cookpad lainnya dan bisa recook resepnya. Hasil recook bisa di post ulang dan akan lebih bagus lagi jika kita lakukan modifikasi resep. Kalau bingung mau masak apa, bisa cari resepnya dengan mudah, dan muncul berbagai alternatif resep yang bisa kita pilih. 


Nah, akun cookpad saya ini : https://cookpad.com/id/pengguna/6006419?invite_token=aPt6xwDEi1T3ZaoKgMV9cKwm&shared_at=1621782635

Silakan berkunjung dan melihat-lihat resep yang sudah saya coba disana. 


Memasak itu menyenangkan. Seperti halnya minat saya dalam kimia, memasak itu seperti berkutat di dalam lab kimia, dan recook itu seperti praktikum kimia. 

Dapur ku adalah laboratorium ku. 🤗

Happy cooking

👩‍🍳

🍲🍛🍜🥧🍰🍷🍸🍹

https://www.google.com/url?q=https://mamahgajahngeblog.com/tema-tantangan-mgn-mei-resep-masakan-andalan/&sa=D&source=editors&ust=1621791870354000&usg=AFQjCNGGyMmvF73UzGGg3aFS-ZM1AyN3IQ


Komentar

  1. Bisa dicoba nih oseng tempenya! 🤩

    BalasHapus
  2. Oseng tempenya isiannya variatif ya teh, wajib dicoba

    BalasHapus
  3. Oseng tempe selalu jadi favorit di rumah, Teh.. Bravo tempe :)

    BalasHapus
  4. dari oseng tempe sampai cake oreo lapis keju, aku laparrrrrr

    BalasHapus
  5. Kebetulan nih lagi ada banyak stok bakso ikan, coba bikin ah...
    Penasaran juga sama cake oreo lapis kejunya...

    BalasHapus

  6. Sama Teeh dapurku juga laboratoriumku, pas sedang mood, hihi,,, tapi di antara tempat-tempat, bagi saya memang paling asyik eksperimen di dapur sih,,,

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenang Masa Kecil

Terkenang masa-masa kecilku Senangnya, aku s'lalu dimanja Apa yang kuminta selalu saja ada Dari mama, dari papa Cium pipiku dulu Saatku tiba berulang tahun Tak lupa hadiahku sepeda Ku pakai setelah selesai ku belajar Janji mama, janji papa Setelah kunaik kelas Ingin ku kembali Ke masa yang lalu Bahagianya dulu Waktu kecilku Ku dengar cerita Mama papa bilang Aku lincah lucu Waktu kecilku Aku suka bernyanyi. Lirik lagu Masa Kecilku itu memang membawa kita ke masa penuh kenangan. Masa kecil memang indah untuk dikenang. Yah, bagaimana tidak? PR dari sekolah tidak banyak. PR yang kusuka adalah PR menggambar. Satu-satunya buku bacaan anak adalah Bobo. Masih bebas main dengan teman sejak pulang sekolah sampai menjelang magrib. Mau main sendiri dengan boneka-boneka, main bola bekel, congklak pun asyik aja rasanya. Aku makin betah di rumah ketika bu De (kakak kandung ayahku) mengajariku membuat bunga dari kertas krep. Hal yang kuingat ketika menjelang sore adalah tukang bakso ya

Pengalaman yang Membawa Hikmah

Perjalanan hidup setiap orang tentunya tidak sama. Namun yang pasti, setiap orang akan ada ujiannya masing-masing yang akan membawa takdir hidupnya masing-masing. Ujian hidup itu merupakan tantangan untuk ditaklukkan dan pastinya memberi pengalaman batin dan menjadi moment pendewasaan. Seperti halnya tema ngeblog yang ditetapkan MGN untuk Tantangan Blogging Mamah Gajah Ngeblog untuk bulan September 2023 ini yang bertemakan Pengalaman Menghadapi Tantangan Hidup Terbesar. Tantangan ngeblog kali ini benar-benar tantangan bagiku. Sungguh sulit untuk memulainya. Beberapa kali telah siap menghadap layar iPad dan jemari sudah siap mengetikkan kata-kata, tapi bingung mau mulai dari mana. Dari serangkaian peristiwa yang kualami, sejenak sulit untuk memilih mana yang merupakan Tantangan Hidup Terbesar sesuai tema yang ditetapkan. Berulang kali juga merasakan sesak di dada ketika mengingat kembali masa-masa sulit itu. Namun akhirnya aku menyimpulkan satu hal yang menjadi

Impian yang Tertuang dalam Wish Lish

Kalau ditanya soal keinginan, hal itu bisa tidak ada batasnya. Yah, namanya juga manusia. Pastinya punya banyak keinginan yang realistis maupun yang tidak. Mungkin ada yang ingin menjadi Barbie, atau ingin menjadi seperti Superman? Yah, itu mungkin saja, tetapi kan jadi terlalu berkhayal, ya. Eh, tapi ternyata ada ya seorang perempuan yang sangat ingin menjadi Barbie. Ia pun menjalani operasi berulang kali untuk mendapatkan wajah dan bentuk tubuh seperti Barbie. Atau ada juga yang sangat ingin menjadi Angelina Jolie. Ah dunia ini memang selalu ada saja yang aneh-aneh. Keinginan bisa menjadi motivasi untuk aktivitas kerja yang lebih produktif. Aku sering mengikuti training motivasi yang mengarahkan untuk menuliskan keinginan yang ingin dicapai. Penetapan keinginan itu biasanya disesuaikan dengan ukuran SMART ( Specific, Measurable, Achievable, Relevant, Time-bound goals ). Intinya, keinginan yang ingin diwujudkan haruslah sejelas-jelasnya, dan dapat diperkirakan juga secara nilai yang