Langsung ke konten utama

Impian yang Tertuang dalam Wish Lish

Kalau ditanya soal keinginan, hal itu bisa tidak ada batasnya. Yah, namanya juga manusia. Pastinya punya banyak keinginan yang realistis maupun yang tidak. Mungkin ada yang ingin menjadi Barbie, atau ingin menjadi seperti Superman? Yah, itu mungkin saja, tetapi kan jadi terlalu berkhayal, ya. Eh, tapi ternyata ada ya seorang perempuan yang sangat ingin menjadi Barbie. Ia pun menjalani operasi berulang kali untuk mendapatkan wajah dan bentuk tubuh seperti Barbie. Atau ada juga yang sangat ingin menjadi Angelina Jolie. Ah dunia ini memang selalu ada saja yang aneh-aneh.

Keinginan bisa menjadi motivasi untuk aktivitas kerja yang lebih produktif. Aku sering mengikuti training motivasi yang mengarahkan untuk menuliskan keinginan yang ingin dicapai. Penetapan keinginan itu biasanya disesuaikan dengan ukuran SMART (Specific, Measurable, Achievable, Relevant, Time-bound goals). Intinya, keinginan yang ingin diwujudkan haruslah sejelas-jelasnya, dan dapat diperkirakan juga secara nilai yang masuk akal dan bisa dicapai. Yang terakhir adalah jangka waktu untuk bisa meraihnya. Kita pun harus menetapkan jangka waktunya. Apakah sebulan, setahun, atau lima tahun? Tentunya penetapan jangka waktu untuk ini pun ada penetapan jangka pendek, sedang dan jangka panjang. Dengan begitu, keinginan kita bisa dicapai setahap demi setahap.
Gambar dari Pinterest 

Kalau dirinci, keinginanku sejak kecil sampai sekarang tentu banyak sekali. Bisa jadi ada yang sudah dimiliki atau dilakukan, tapi bisa juga ada yang belum dimiliki atau terlaksana karena sebab tertentu.

Tantangan Blogging Mamah Gajah Ngeblog pada bulan Agustus kali ini bertemakan tentang Keinginan Mamah yang Belum Tercapai. Tema ini seperti membicarakan cita-cita yang belum tercapai. Seperti, keinginan setelah lulus kuliah akan bekerja di laboratorium penelitian. Namun kenyataan berkata lain. Kehidupan telah membawaku ke dunia yang jauh berbeda. Bagaimanapun, waktu sudah tak bisa diputar ulang dan aku harus mensyukuri apa yang kuhadapi sekarang.

Namun, membicarakan keinginan yang belum tercapai di saat sekarang tentu menarik juga. Ini seperti menuliskan wish list yang akan menjadi semangat untuk meraihnya.

1. Bisa melancong ke berbagai kota dan negara itu pasti sangat menyenangkan, ya. Bisa mengetahui kondisi juga menikmati tempat wisata dan kulinernya. Seperti Dewi dan mbak Hani yang bisa punya banyak cerita tentang kota-kota yang dikunjunginya. Terlebih dengan adanya sosmed, kita bisa tahu bahwa banyak daerah di Indonesia yang belum pernah kudatangi dan sangat menarik budaya serta pemandangan alamnya. Aku ingin sekali menginjakkan kakiku ke tanah Sumatera, tanah Maluku, tanah Kalimantan, tanah Papua dan banyak kepulauan di Indonesia yang pemandangannya cantik-cantik. Cerita-cerita tentang wisata daerah-daerah tersebut selalu membuatku ingin melangkahkan kaki ke sana. Namun, trip yang paling utama kuinginkan adalah ke Mekkah. Kota Mekkah memang termasuk luar negri ya, tapi tentu saja tidak hanya berwisata. Mekkah merupakan kota tujuan untuk melaksanakan ibadah haji. Perjalanan ke Mekkah itu benar-benar membutuhkan persiapan lahir, batin dan finansial yang cukup. Soal waktu pun menjadi masalah yang harus dipertimbangkan mengingat kuota tiap tahun yang selalu penuh. Antrian pun sudah sangat panjang.

Baitullah. Semoga diijinkan untuk datang dan berdoa yang banyak di sana. Gambar dari Pinterest. 

 Semoga aku masih diberi kesempatan untuk melaksanakan ibadah haji di sisa usiaku ini.

2. Rumah. Tentunya kita semua punya bayangan rumah ideal yang kita impikan. Meskipun bukan rumah gedongan, rumah yang kuimpikan adalah yang memiliki ruang-ruang fungsional untuk berjalannya kehidupan rumah dengan tiga anak putri yang suka berkreasi dan membaca. Ruang mushala, perpustakaan keluarga, dan sudut kreasi adalah ruang-ruang yang kuinginkan ada dalam rumahku. Meski bukan arsitek, aku sering sekali secara iseng menggambarkan rancangan rumah yang kuinginkan itu.
Denah rumah impian.

 Untuk impianku yang satu ini telah membuatku sering membuka aplikasi The Houzz dan Pinterest. Ya ampun, bagus-bagus semua meski rumah sederhana sekalipun. Apalagi yang ada kebun di samping atau di belakang rumah. Tapi banyak juga yang mencipta taman atau kebun di roof top. Ah, indahnya. Tentu akan senang sekali bisa swadaya pangan dari halaman rumah sendiri. Kalau anakku ditanya tentang rumah yang diinginkan, dia akan menjawab adanya kolam renang di belakang rumah. Waduh, itu berarti memerlukan lahan yang lumayan luas ya. Ah, impian memang indah. Semoga segera menjadi kenyataan.
Read Corner. Sudut kecil untuk membaca buku dengan nyaman. Gambar dari Pinterest 

Sudut kreatif. Tempat untuk aneka kria. Gambar dari Pinterest.


3. Bisnis keluarga. Pernah terbersit keinginan untuk membuat semacam butik di samping rumah. Aku pun sempat kursus menjahit dan design di Susan Budihardjo cabang Semarang, tapi aku tidak menyelesaikan kursus itu. Setidaknya, ada sedikit ilmu yang kudapat untuk bisa menjahit sederhana. Sementara untuk mewujudkan bisnis itu sendiri, aku masih maju mundur saja sampai sekarang. Yah, semoga saja, setelah anak-anak lulus kuliah, mereka bisa diajak kerja sama untuk mencipta bisnis keluarga secara bersama-sama.

4. Menjadi penulis adalah keinginan yang baru-baru ini muncul begitu saja. Teman-teman online sering mengajak menulis bareng untuk sebuah antologi. Hal itu telah memancing keinginanku untuk menjadi penulis. Belum lagi teman-teman ngeblog seperti di MGN. Saling menyemati untuk tetap aktif menulis di blog itu sesuatu. Tapi aku masih perlu banyak belajar untuk bisa menghasilkan tulisan yang baik dan diminati para pembaca. Kalau bisa sih, tulisan-tulisanku di blog bisa menghasilkan cuan juga. Hmm, pasti asyik banget tuh.

5. Membaca. Yah, setiap hari ada saja info buku baru yang menarik untuk dibaca. Apalagi kalau buku tersebut sudah dibicarakan banyak orang. Sementara buku yang sudah kubeli saja belum semua habis kubaca. Rasanya punya hutang yang harus segera dibayar.

6. Mengenalkan anak-anak dengan famili yang belum pernah ditemui. Kesibukan sehari-hari yang menyita waktu membuat waktu liburan pun terasa kurang panjang. Namun, silaturahmi dengan keluarga besar itu sangat penting untuk mengetahui asal usul kita. Keinginan ini lebih menguat karena sebuah peristiwa yang kualami.

Setelah lulus kuliah di ITB, aku mengikuti suatu pelatihan bisnis di Kementrian Perindustrian di Bandung. Ada salah satu peserta yang aku rasa sangat mirip sosoknya dengan pamanku (adik ayahku). Namanya Baharudin, dan kami memanggilnya dengan nama Bahar. Dalam pelatihan itu, aku sekelompok dengannya untuk mengerjakan tugas-tugas.
Usai pelatihan, ada kabar bahwa Bahar meninggal ketika dalam perjalanan ke Jakarta untuk memenuhi panggilan kerja. Sehari setelah itu, tanteku mengabarkan bahwa ada famili yang meninggal, namanya Didin dan lulusan ITB juga. Kisah meninggalnya pun sama. Usut punya usut, ternyata orang yang meninggal itu adalah orang yang sama.
Jadi, aku dan Baharudin berasal dari satu kakek buyut. Ayahnya dan ayahku adalah saudara sepupu.
Mungkin ada mamah anggota MGN yang mengenalnya. Baharudin itu alumni Teknik Kimia angkatan 1991.
Sejak itu, aku berusaha mengenal sanak famili yang banyak tersebar di berbagai daerah. Silsilah pun dibuat ulang supaya lebih tertata lengkap.

Semoga semua keinginan itu bisa terwujud, ya Mahs.

Komentar

  1. Ih samaa rumah impiannya, ada read corner dan space berkreasi. Semoga segera menjadi kenyataan ya, Teh!

    BalasHapus
  2. Wah jadi inget untuk menyambung silaturahmi. Bisa aja ya teh, berhari-hari bareng nggak ngeh karena panggilannya beda.memang cerita manusia nggak ada yang pernah tahu ya😅

    BalasHapus
  3. Aamiin aamiin ya Rabb. Semoga dikabulkan olehNya Mba sari. Bisa jalan-jalan mengelilingi tanah air dan berkunjung ke tanah suci, punya rumah impian, dan juga mengenal saudara serta kerabat.
    Kisah (alm) Baharudin cukup minblowing ya Teh, ternyata beliau adalah saudara Mba Sari. Selalu ada kejutan dalam perjalanan hidup ini. :)

    BalasHapus
  4. Uwah liat dream house-nya aku juga mau 😃

    Tidak disangka ya, teh. Ternyata ketemu saudara di tempat tak terduga. Walau akhirnya ternyata tidak bisa berjumpa lagi :'(

    Mudah-mudahan tercapai semua keinginannya. Aamiin

    BalasHapus
  5. Denah rumah impiannya asyik banget Mbak Sari. Aku pun dulu suka banget bikin denah-denah kaya gitu. Semoga bisa segera terwujud semua impiannya ya Mbak.

    BalasHapus
  6. Wah impiannya soal rumah sama banget dengan impiannku Teh. Aku juga sampai sekarang belum punya rumah sendiri. Alhasil suka mengkhayal punya rumah ini itu. Hehehe. Semoga diberikan rezeki kesehatan, kelapangan, dan kesempatan untuk mencapai semua cita-citanya yaa :)

    BalasHapus
  7. Waah Teh...aku tuh zaman SMA pengen banget loh kursus di Susan Budihardjo di Jakarta, krn aku hobby banget jahit. Tapi jadinya kuliah deh...
    Semoga terkabul ya mimpi-mimpinya. Denah rumah impian, ditempel aja di cermin, buat motivasi...Smangaat...

    BalasHapus
  8. Jalan-jalan, rumah yang punya ruang nyaman untuk leyeh2 dan berkarya, punya bisnis sesuai hobi, ada kesamaaan nih keinginan kita hehehe. Semoga saya satu demi satu bisa tercapai ya teh keinginannya.

    BalasHapus
  9. Teh Rochma, ikut berbunga-bunga membaca wishlistnya, semoga dimudahkan ya segala urusannya. Aku kepincut liat ilustrasi reading corner dan sudut kreatifnya.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cheese is The King, Chocolate is The Queen

Tantangan Blogging Mamah Gajah Ngeblog pada bulan Mei 2023 ini bertema tentang makanan favorit. Aku gak tahu harus mulai dari mana untuk berkisah tentang makanan favorit ku. Sejenak terbayang semua yang enak-enak yang pernah ku makan. Mulai dari jenis kue, biskuit, cake, roti, coklat, pasta, makanan dengan bahan baku daging sapi, daging ayam, ikan, dan makanan dengan bahan baku sayur-sayuran. Baiklah kita bahas satu per satu. 😊 Bakery dan Pastry Untuk jenis kue, ah kebetulan baru saja kita lebaran ya, kue kaasstengels menduduki urutan pertama. Sagu keju, nastar, dan kue kacang itu pun masuk dalam deretan favorit kue lebaran. Hmm, semua itu akan membuat berat badan kembali berat setelah berpuasa sebulan penuh.  Untuk jenis biskuit, aku tak bisa menolak tawaran biskuit coklat. Dulu, ketika SMP, aku selalu membeli biskuit dengan krim coklat di warung. Aku belajar dan mengerjakan PR sampai malam pun bisa betah di dalam kamar terus. Sampai ibuku heran dan baru paham kenapa aku

Mengenang Masa Kecil

Terkenang masa-masa kecilku Senangnya, aku s'lalu dimanja Apa yang kuminta selalu saja ada Dari mama, dari papa Cium pipiku dulu Saatku tiba berulang tahun Tak lupa hadiahku sepeda Ku pakai setelah selesai ku belajar Janji mama, janji papa Setelah kunaik kelas Ingin ku kembali Ke masa yang lalu Bahagianya dulu Waktu kecilku Ku dengar cerita Mama papa bilang Aku lincah lucu Waktu kecilku Aku suka bernyanyi. Lirik lagu Masa Kecilku itu memang membawa kita ke masa penuh kenangan. Masa kecil memang indah untuk dikenang. Yah, bagaimana tidak? PR dari sekolah tidak banyak. PR yang kusuka adalah PR menggambar. Satu-satunya buku bacaan anak adalah Bobo. Masih bebas main dengan teman sejak pulang sekolah sampai menjelang magrib. Mau main sendiri dengan boneka-boneka, main bola bekel, congklak pun asyik aja rasanya. Aku makin betah di rumah ketika bu De (kakak kandung ayahku) mengajariku membuat bunga dari kertas krep. Hal yang kuingat ketika menjelang sore adalah tukang bakso ya

Pengalaman yang Membawa Hikmah

Perjalanan hidup setiap orang tentunya tidak sama. Namun yang pasti, setiap orang akan ada ujiannya masing-masing yang akan membawa takdir hidupnya masing-masing. Ujian hidup itu merupakan tantangan untuk ditaklukkan dan pastinya memberi pengalaman batin dan menjadi moment pendewasaan. Seperti halnya tema ngeblog yang ditetapkan MGN untuk Tantangan Blogging Mamah Gajah Ngeblog untuk bulan September 2023 ini yang bertemakan Pengalaman Menghadapi Tantangan Hidup Terbesar. Tantangan ngeblog kali ini benar-benar tantangan bagiku. Sungguh sulit untuk memulainya. Beberapa kali telah siap menghadap layar iPad dan jemari sudah siap mengetikkan kata-kata, tapi bingung mau mulai dari mana. Dari serangkaian peristiwa yang kualami, sejenak sulit untuk memilih mana yang merupakan Tantangan Hidup Terbesar sesuai tema yang ditetapkan. Berulang kali juga merasakan sesak di dada ketika mengingat kembali masa-masa sulit itu. Namun akhirnya aku menyimpulkan satu hal yang menjadi