Langsung ke konten utama

Hujan di Masa Pandemi (2)

Pagi yang cerah membawa semangat kerja pada hari itu. Aira segera mempersiapkan diri untuk menyerahkan beberapa berkas pekerjaan yang sudah dikerjakannya. Meski masih batuk-batuk, Aira harus berangkat juga. “Mumpung hari cerah, lebih baik berangkat segera.” Pikir Aira sambil memasang jam tangannya.
“Mau ke mana?” tanya Ibu demi melihat putrinya yang masih batuk itu sudah berpakaian rapi.
“Ke kantor, bu. Ada beberapa berkas yang harus disampaikan ke bagian administrasi,” jawab Aira sambil menuju meja makan.
“Apa enggak bisa ditunda? Masih batuk begitu, kok? Sarapan dulu lho, ya. Jangan lupa obatnya diminum!” Kata Ibu dengan cemas.
“Iya, bu. Ini, aku makan, nih,” ujar Aira yang kemudian menyuapkan sarapan ke mulutnya. Separuh sarapannya ditinggalkan, sementara mulutnya masih mengunyah makanan. Ia bangkit dari kursi makan dan mengambil kunci motor yang tergantung di dekat pintu garasi.  Motor distarter untuk memanaskan mesinnya. Lalu, ia kembali ke meja makan untuk menyelesaikan sarapannya. Ia selesaikan sarapan dan meminum obatnya sesegera mungkin dan menghampiri ibunya di dapur.
“Bu, pamit, ya. Aira berangkat dulu,” pamit Aira sambil mencium tangan ibu.
“Jangan lupa pakai masker, bawa hand sanitizer …,” pesan ibu sambil mengingatkan apa saja yang harus dibawa.
“Beres …,” 
“Nanti pulang jam berapa?” tanya ibu.
“Mudah-mudahan enggak sampe sore, bu,” 
“Jas hujan sudah ada di motor, kan?” tanya ibu lagi.
“Sudah, buuuu,” jawab Aira tersenyum. Ia tahu ibunya sangat khawatir dengan kesehatannya dan cuaca yang sedang tak menentu itu. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengalaman yang Membawa Hikmah

Perjalanan hidup setiap orang tentunya tidak sama. Namun yang pasti, setiap orang akan ada ujiannya masing-masing yang akan membawa takdir hidupnya masing-masing. Ujian hidup itu merupakan tantangan untuk ditaklukkan dan pastinya memberi pengalaman batin dan menjadi moment pendewasaan. Seperti halnya tema ngeblog yang ditetapkan MGN untuk Tantangan Blogging Mamah Gajah Ngeblog untuk bulan September 2023 ini yang bertemakan Pengalaman Menghadapi Tantangan Hidup Terbesar. Tantangan ngeblog kali ini benar-benar tantangan bagiku. Sungguh sulit untuk memulainya. Beberapa kali telah siap menghadap layar iPad dan jemari sudah siap mengetikkan kata-kata, tapi bingung mau mulai dari mana. Dari serangkaian peristiwa yang kualami, sejenak sulit untuk memilih mana yang merupakan Tantangan Hidup Terbesar sesuai tema yang ditetapkan. Berulang kali juga merasakan sesak di dada ketika mengingat kembali masa-masa sulit itu. Namun akhirnya aku menyimpulkan satu hal yang menjadi ...

Jelajah Dunia Kopi

Oktober datang, musim pun berganti menjelang. Angin berbisik lebih dingin, Menarik awan menggumpal tebal, Sebentar saja hujan pun tumpah, Gerimis hingga menderas, Nyamannya meringkuk dengan secangkir kopi panas. Awal bulan Oktober, grup MGN bukan hanya mengumumkan hasil tantangan bulan September, tetapi juga menyampaikan kabar tantangan bulan Oktober. Wah, kok tepat dengan suasana hujan dan ngopi sore ini. MGN menetapkan Tantangan Ngeblog Mamah Gajah Ngeblog bulan Oktober dengan tema Mamah dan Kopi. Hmm… mataku langsung melirik pada cangkir kopi di meja. Pikiran pun mengembara ke berbagai pengalaman tentang kopi yang pernah kucicipi.  Masa SMA adalah awal aku mencicipi kopi dan menjadi teman mengerjakan tugas sampai tengah malam. Namun suatu hari, ibuku melihatku minum kopi dan berkomentar bahwa lebih baik minum coklat panas daripada kopi. Hal itu karena coklat bisa menguatkan jantung, sedangkan kopi membuat jantung tidak sehat. Saat itu belum ada Google untuk mencari...

Kreatif dengan Memanfaatkan Apa yang Ada di Sekitar

Hidup ini memang harus kita jalani apapun yang terjadi. Tidak mungkin kan, hidup harus di hentikan sesaat hanya karena apa yang harus kita jalani menemui kebuntuan. Selagi hidup masih berlangsung, kita masih perlu makan, minum, mandi, dan lain-lain. Setidaknya, kita masih perlu akan kebutuhan dasar. Oleh karena itulah, kita harus kreatif untuk mencari jawaban atas kebuntuan yang bisa jadi kita temui dalam hidup.  Kalau kita mengikuti kegiatan pramuka, tentu kita diajarkan tentang bertahan hidup dengan peralatan yang minim. Belajar hidup sederhana dan bisa memanfaatkan apa yang ada di sekitar. Dari situ, seorang pramuka akan siap menghadapi kondisi hidup sulit sekalipun.  Namun ternyata, kondisi tersebut pun dialami oleh anak-anak yang tinggal di pondok pesantren. Anak saya yang kedua telah memilih untuk melanjutkan sekolah tahap SMP nya di Pondok Pesantren Assalam Solo. Betapa suatu pilihan yang sulit bagi saya waktu itu, karena, dengan begitu, saya tidak lagi melihatnya bangu...