Langsung ke konten utama

Tentang Kemampuan Diri

Ketika akses pendidikan begitu sulit dijangkau, orang akan mempunyai banyak alasan untuk tidak meningkatkan kemampuan diri. Alasan yang sering didengar adalah jarak dan biaya. Namun untuk saat ini, hal itu sudah tak berlaku lagi. 

Teknologi informasi sudah sangat memudahkan kita untuk menghubungi apa saja, siapa saja, kapan saja dan di mana saja. Dalam hal dunia pendidikan, semua ilmu sudah dengan mudah bisa diakses dengan sentuhan jari. Benar-benar sangat mudah. Adanya telepon pintar pun memudahkan akses itu dilakukan di mana saja. Dunia ada dalam genggaman, demikian disebutkan. 

Pertanyaannya, apakah telepon pintar yang kita gunakan sudah kita optimalkan fungsinya? 
Sekian banyak aplikasi sudah tersedia yang bisa kita manfaatkan segala keperluan kita. Untuk menulis, banyak pilihan aplikasi yang bisa kita pilih untuk menuangkan apa yang kita pikirkan dan rasakan. Untuk membaca pun demikian, banyak aplikasi membaca bahkan buku-buku yang bisa diakses secara daring. Tentang ilmu apa yang ingin kita pelajari, kita bisa pilih mana yang kita butuhkan. 

Dunia hiburan pun menyediakan berbagai aplikasinya. Musik, film, fotografi, dan lain-lain. Aplikasi-aplikasi ini memang menawarkan kesenangan. Namun akan sangat disayangkan jika telepon pintar kita hanya digunakan untuk kesenangan semata. Sementara  dunia terus berkembang dan tidak hanya melulu menawarkan kesenangan. Sangat disayangkan pula, jika kartu memori dalam telepon pintar hanya menyimpan segala hal yang bersifat kesenangan saja. Padahal, kita bisa punya kesempatan untuk meningkatkan kapasitas diri melalui telepon pintar kita. 

Dalam dunia yang serba canggih ini, kita tidak bisa bertahan dengan segala kesenangan yang ditawarkan. Bertahan hidup adalah hal yang berkaitan dengan kompetisi. Sementara kompetisi di era sekarang adalah kompetisi yang mengandalkan kemampuan diri. Semakin mempunyai keahlian atau kepandaian,  dialah yang akan memimpin di depan. 

Jadi, sudahkah telepon pintarmu dimanfaatkan untuk meningkatkan kemampuan dirimu? 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengalaman yang Membawa Hikmah

Perjalanan hidup setiap orang tentunya tidak sama. Namun yang pasti, setiap orang akan ada ujiannya masing-masing yang akan membawa takdir hidupnya masing-masing. Ujian hidup itu merupakan tantangan untuk ditaklukkan dan pastinya memberi pengalaman batin dan menjadi moment pendewasaan. Seperti halnya tema ngeblog yang ditetapkan MGN untuk Tantangan Blogging Mamah Gajah Ngeblog untuk bulan September 2023 ini yang bertemakan Pengalaman Menghadapi Tantangan Hidup Terbesar. Tantangan ngeblog kali ini benar-benar tantangan bagiku. Sungguh sulit untuk memulainya. Beberapa kali telah siap menghadap layar iPad dan jemari sudah siap mengetikkan kata-kata, tapi bingung mau mulai dari mana. Dari serangkaian peristiwa yang kualami, sejenak sulit untuk memilih mana yang merupakan Tantangan Hidup Terbesar sesuai tema yang ditetapkan. Berulang kali juga merasakan sesak di dada ketika mengingat kembali masa-masa sulit itu. Namun akhirnya aku menyimpulkan satu hal yang menjadi ...

Menulis Lagi

Gabung dengan berbagai komunitas itu membuat kita terlibat dengan banyak ragam aktifitas dan  memunculkan ide untuk aktifitas positif baru.  Salah satu komunitas yang kuikuti di facebook ialah ITB Motherhood, suatu group mamah-mamah alumni Institut Gajah di Bandung. Tidak terlalu aktif di dalam group tersebut, tapi kalau ada konten menarik bisa jadi akan urun komentar atau benar-benar akan terlibat di dalamnya.  Suatu malam, menjelang istirahat kusempatkan buka hp dan sesaat berhenti di suatu postingan tentang menulis di blog. Hmmmm menarik.  Ku buka blog ku ini.. ah , ternyata sudah sangat lama tak menulis disini meski kegiatan menulis masih saja berlanjut, tapi menulis di media lain.  Ku pikir, ini aktifitas yang bagus untuk menantang diri ku sendiri untuk disiplin menulis, dan juga melatih kemampuan ku dalam hal menulis.  Kalau kuingat mengapa dulu ingin punya blog adalah ingin punya tempat untuk curhat. Semacam diary pribadi yang biasanya menjadi rahasi...

Melanjutkan Pendidikan dengan Minat

Masa SD hingga SMA Ketika SD, ada kebiasaan kami untuk bertukar biodata. Kebiasaan tersebut menjadi sesuatu yang penting ketika menjelang kelulusan SD, karena, bisa jadi, kami tidak bertemu lagi di pendidikan selanjutnya. Bisa karena tidak satu sekolah yang sama atau pindah keluar kota. Salah satu point yang harus diisi adalah cita-cita.  Saat berusia 12 tahun, aku masih bingung untuk menetapkan cita-cita apa yang ingin ku raih. Karena itu, aku mengikuti pilihan teman-teman ku yang kebanyakan memilih sebagai insinyur pertanian, meski aku tak tahu bagaimana dan apa yang harus aku lakukan untuk meraihnya selain rajin belajar.  Ketika SMP, perhatian ku lebih banyak ke kegiatan ekstra kurikuler seperti pramuka, OSIS, dan pelajaran keterampilan pilihan yang bisa berganti-ganti di setiap semesternya. Hal itu membuat wawasan dan keterampilan ku menjadi beraneka di bidang bahasa, olah raga dan seni. Sementara minat khusus yang berhubungan dengan mata pelajaran belum muncul. Sekolah ku...