Langsung ke konten utama

Ini Peta Hidupku (2)

Seminggu berlalu, Fitri masih sibuk dengan tugas kuliah di kamarnya. Di tengah pikirannya yang sedang fokus mengerjakan tugas, tiba-tiba gawainya berbunyi. Sebuah pesan masuk dari Lisna. 

Fitri pun beranjak dari tempat duduknya. Ia membuka pintu agar sahabatnya bisa segera masuk.
“Assalmualaikum.” Lisna mengucap salam dan tersenyum ketika pintu dibuka. 
“Waalaikum salam,” jawab Fitri. “langsung ke kamarku saja, Lis." ujar Fitri kemudian. Mereka pun beranjak masuk ke kamar Fitri.
“Kamu dari mana, Lis? Kok tahu-tahu sudah di depan rumahku?” Fitri langsung saja menyampaikan keheranannya.
“Dari masjid. Terus kepikiran kamu, deh,” kata Lisna sambil melirik-lirik genit.
“Hmm, bisa saja kamu.”
“Fit, kok kamu kemarin gak datang ke pengajian?” tanya Lisna sambil duduk di pinggiran tempat tidur.
“Males, aku! Pengajiannya sudah terasa aneh," ujar Fitri.
“Aneh apanya?” tanya Lisna penasaran.
“Kamu ingat, enggak, seminggu lalu, aku bertanya soal memilih pasangan hidup," Fitri berhenti sejenak. “Aku pikir aneh saja. Kok bisa-bisanya kak Rosma mengarahkan kita dengan cara perjodohan kayak begitu?”
Ta’aruf maksudmu?” tanya Lisna memastikan.
“Ah, itu istilah bahasa Arab saja. Tapi cara yang dia sampaikan itu sama saja dengan perjodohan. Dia yakin pula dengan mengatakan bahwa sebagai guru akan mengarahkan dan mempertemukan kita dengan seseorang yang agamanya baik dan lain sebagainya.” Fitri berpendapat panjang lebar dan Lisna mendengarkan sahabatnya itu dengan seksama. Sejurus kemudian, Fitri pun melanjutkan, “Kita kenal kak Rosma berapa lama, sih? Kalau memang pacaran tidak boleh dan perjodohan adalah cara yang lebih direstui oleh agama, lalu apa bedanya kalau orang tua kita menjodohkan dengan anak dari temannya? Sementara orang tua kita lebih mengenal kita jauh lebih baik daripada kak Rosma dan seseorang yang dianggap gurunya itu.”

#30dwc
#30dwcjilid35
#day10

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenang Masa Kecil

Terkenang masa-masa kecilku Senangnya, aku s'lalu dimanja Apa yang kuminta selalu saja ada Dari mama, dari papa Cium pipiku dulu Saatku tiba berulang tahun Tak lupa hadiahku sepeda Ku pakai setelah selesai ku belajar Janji mama, janji papa Setelah kunaik kelas Ingin ku kembali Ke masa yang lalu Bahagianya dulu Waktu kecilku Ku dengar cerita Mama papa bilang Aku lincah lucu Waktu kecilku Aku suka bernyanyi. Lirik lagu Masa Kecilku itu memang membawa kita ke masa penuh kenangan. Masa kecil memang indah untuk dikenang. Yah, bagaimana tidak? PR dari sekolah tidak banyak. PR yang kusuka adalah PR menggambar. Satu-satunya buku bacaan anak adalah Bobo. Masih bebas main dengan teman sejak pulang sekolah sampai menjelang magrib. Mau main sendiri dengan boneka-boneka, main bola bekel, congklak pun asyik aja rasanya. Aku makin betah di rumah ketika bu De (kakak kandung ayahku) mengajariku membuat bunga dari kertas krep. Hal yang kuingat ketika menjelang sore adalah tukang bakso ya

Pengalaman yang Membawa Hikmah

Perjalanan hidup setiap orang tentunya tidak sama. Namun yang pasti, setiap orang akan ada ujiannya masing-masing yang akan membawa takdir hidupnya masing-masing. Ujian hidup itu merupakan tantangan untuk ditaklukkan dan pastinya memberi pengalaman batin dan menjadi moment pendewasaan. Seperti halnya tema ngeblog yang ditetapkan MGN untuk Tantangan Blogging Mamah Gajah Ngeblog untuk bulan September 2023 ini yang bertemakan Pengalaman Menghadapi Tantangan Hidup Terbesar. Tantangan ngeblog kali ini benar-benar tantangan bagiku. Sungguh sulit untuk memulainya. Beberapa kali telah siap menghadap layar iPad dan jemari sudah siap mengetikkan kata-kata, tapi bingung mau mulai dari mana. Dari serangkaian peristiwa yang kualami, sejenak sulit untuk memilih mana yang merupakan Tantangan Hidup Terbesar sesuai tema yang ditetapkan. Berulang kali juga merasakan sesak di dada ketika mengingat kembali masa-masa sulit itu. Namun akhirnya aku menyimpulkan satu hal yang menjadi

Impian yang Tertuang dalam Wish Lish

Kalau ditanya soal keinginan, hal itu bisa tidak ada batasnya. Yah, namanya juga manusia. Pastinya punya banyak keinginan yang realistis maupun yang tidak. Mungkin ada yang ingin menjadi Barbie, atau ingin menjadi seperti Superman? Yah, itu mungkin saja, tetapi kan jadi terlalu berkhayal, ya. Eh, tapi ternyata ada ya seorang perempuan yang sangat ingin menjadi Barbie. Ia pun menjalani operasi berulang kali untuk mendapatkan wajah dan bentuk tubuh seperti Barbie. Atau ada juga yang sangat ingin menjadi Angelina Jolie. Ah dunia ini memang selalu ada saja yang aneh-aneh. Keinginan bisa menjadi motivasi untuk aktivitas kerja yang lebih produktif. Aku sering mengikuti training motivasi yang mengarahkan untuk menuliskan keinginan yang ingin dicapai. Penetapan keinginan itu biasanya disesuaikan dengan ukuran SMART ( Specific, Measurable, Achievable, Relevant, Time-bound goals ). Intinya, keinginan yang ingin diwujudkan haruslah sejelas-jelasnya, dan dapat diperkirakan juga secara nilai yang