Setelah berbuka puasa, Nadira bersiap untuk tarawih di masjid dalam kompleks perumahannya bersama adiknya, Manda.
“Jangan lupa kunci pintunya," kata Nadira mengingatkan Manda.
Manda segera mengunci pintu rumah dan menyusul Nadira yang sudah berjalan duluan. Mereka berdua berjalan beriringan menuju masjid.
Di pertigaan jalan dekat masjid, Taufik berjalan dengan sarung dan pecinya. Ia melihat kakak beradik itu melintas di depannya.
Nadira yang berjalan sambil menunduk tak tahu keberadaan Taufik yang kemudian berjalan di belakangnya.
Manda yang mengetahui keberadaan Taufik hanya tersenyum dan mengangguk kecil, lalu melirik ke arah kakaknya.
Taufik meletakkan telunjuknya di depan mulutnya seolah memberi kode pada Manda agar tidak perlu memberi tahu kepada Nadira. Mereka pun terus berjalan menuju masjid.
Anak-anak TK dan setingkat SD banyak berlari-larian di halaman masjid seusai buka puasa bersama tadi.
“Kak Taufik … kak Taufik," teriak anak-anak itu demi melihat kedatangan Taufik.
Nadira terkejut mendengarnya. Ia tak mengira bahwa laki-laki yang tengah mencoba mendekatinya itu ada di belakangnya. Manda pun menyenggol lengan Nadira dengan sikunya.
“Sssttt…," desis Nadira sambil menggelengkan kepalanya. Ia tak mau terlihat terkejut atau salah tingkah di depan Taufik.
Nadira pun terus berjalan ke arah syaf muslimah diikuti oleh Manda.
Sementara Taufik menghampiri dan menyapa balik adik-adik yang menyapanya dan terus mengajak mereka untuk segera bersiap untuk mengikuti salat tarawih.
Suara Taufik pun terdengar jelas di telinga Nadira. Tapi Nadira sedang enggan untuk melihat sekedar mengetahui bagaimana Taufik saat itu. Ia sedang ingin khusyu untuk salat tarawih malam itu.
(bersambung)
#30dwc
#30dwcjilid35
#day1
Komentar
Posting Komentar