“Terus bagaimana, dong?” tanya Lisna bingung.
“Lah, yang jalanin hidup siapa, kenapa orang lain yang repot?” Fitri menimpali begitu saja. “Coba pikir, Lis. Apakah kehidupan ini harus berjalan seperti peta hidupnya orang lain? Lahir, sekolah dari TK, SD, SMP, kuliah, menikah, kerja, punya anak, dan seterusnya. Terus kalau belum juga menikah, dijodohkan-jodohkan, seumpama kamu punya ayam betina, aku punya ayam jantan, terus kita sepakat jodohkan mereka supaya ada telurnya,” kata Fitri dengan kritisnya. “Apa enggak boleh seseorang punya peta hidupnya sendiri? Setelah kuliah mau kerja saja terus.”
“Ih, sadis juga kamu! Nyama-nyamain orang sama ayam segala,” sahut Lisna sambil terkekeh.
“Lah? Bukankah begitu fenomena di masyarakat yang ada? Mereka lupa kalau kita juga manusia yang punya unsur perasaan. Kita pun memerlukan rasa pas untuk bisa berhubungan dengan orang lain. Seperti kita berdua. Kita merasa pas dan cocok selama ini untuk menjadi teman, sahabat, dan tak ragu untuk curhat segala hal, kan?” Fitri menegaskan lagi dengan memberi gambaran tentang kedekatan mereka berdua yang tidak semata-mata saling kenal saja. Akan tetapi, mereka bisa akrab dan saling percaya satu sama lainnya karena ada rasa kecocokan yang pas. “Kalau kata pak Habibie, satu frekuensi,” jelas Fitri lebih lanjut dengan mengacungkan jari telunjuknya.
“Terus, memangnya kamu enggak mau menikah?” tanya Lisna memancing.
“Ya enggak begitu juga. Kita tahu menikah itu sunah. Enggak maksud menolak untuk menikah juga, keleees,” jawab Fitri sambil menggeser tempat duduknya.
“Nah, itu kamu jawab sendiri. Menikah itu sunah, bukan wajib. Jadi jawabannya, boleh dong, kita punya peta hidup sendiri,” kata Lisna.
“Wah, mantap ini jawabannya,” pungkas Fitri setelah mendengar jawaban sahabatnya itu. “Tos dulu, dong,” kata Fitri sambil mengulurkan telapak tangan kanannya. Lisna pun menyambutnya dengan senang hati. Mereka pun tertawa senang dengan diskusi kecil sore itu. Terlebih lagi, mereka bersyukur dengan persahabatan yang baik itu.
#30dwc
#30dwcjilid35
#day12
Komentar
Posting Komentar