Langsung ke konten utama

Surat yang Terselip di Sebuah Novel (6)


Seusai salat Ashar di masjid, Taufik teringat dengan buku novel yang ia janjikan pada Manda. Ia segera bergegas pulang untuk menyiapkan buku yang dimaksud. 

Di depan rak bukunya, pandangan matanya justru terhenti pada sebuah novel kondang yang sudah selesai dibacanya. Syahadat Cinta. Buku karya Taufiqurrahmann al-Aziz itu bagus sekali. Tapi novel itu terlalu tebal untuk Manda. Ia pun memilihkan novel lain yang lebih tipis. 

Sesaat, mata Taufik pun kembali memandangi novel Syahadat Cinta itu. Teringat salah satu bab dari novel itu. I Love you Because of Allah. Ya, hal itu yang ingin sekali ia sampaikan pada Nadira.

“Kok 2 novel, Kak?” tanya Manda. “cukup satu saja, Kak. Aku pilih yang tipis saja," kata Manda.
“Iya. Novel Syahadat Cinta ini, sampaikan ke kak Nadira, ya." Taufik memohon agar amanahnya disampaikan.
“Tapi kak Nadira ‘kan gak perlu novel, Kak?” tanya Manda bingung. Taufik tersenyum melihat kebingungannya.
“Iya. Sampaikan saja, novel ini dari Kak Taufik”.
“Oh, baiklah, Kak," ujar Manda perlahan sambil mencoba menerka maksud Taufik dari senyumnya.

Sesampainya di rumah, Manda langsung menemui Nadira.
“Kak, ada titipan, ini. Dari Kak Taufik," kata Manda sambil menyerahkan novel itu. Nadira menerima novel itu sambil bertanya-tanya dalam hati. 
“Maksudnya gimana ini, Dek? Kak Taufik ingin Kakak membaca buku ini? Atau gimana?”.
“Entahlah, Kak. Dia bilangnya cuma begitu. Sampaikan ini buat Kakak dari kak Taufik. Gitu”, ujar Manda menirukan pesan Taufik dan kemudian berlalu.

Nadira hanya memandangi buku itu sambil menghela nafas lebih dalam. Saat ini, ia sedang tak berminat untuk membaca, apalagi novel setebal itu. Buku itu pun ia lempar ke atas meja. Namun ada sesuatu yang kemudian tersembul keluar dari dalam novel itu. Nadira menghampiri dan mengambil novel itu. Di bukanya novel itu. Tepat di bab10. I Love You Because of Allah. Ada sebuah kertas terlipat rapi di sana. 

‘Ini buku milik Kak Taufik. Mungkin ini pun kertas miliknya’. Ia pun mengembalikan kertas itu ke dalam novel itu.
‘Tapi ia meminjamkan novel ini padaku. Apakah itu surat untukku?’. Ia pun membuka kembali novel itu dan membuka kertas yang terlipat itu. 

#30dwc
#30dwcjilid35
#day6

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menulis Lagi

Gabung dengan berbagai komunitas itu membuat kita terlibat dengan banyak ragam aktifitas dan  memunculkan ide untuk aktifitas positif baru.  Salah satu komunitas yang kuikuti di facebook ialah ITB Motherhood, suatu group mamah-mamah alumni Institut Gajah di Bandung. Tidak terlalu aktif di dalam group tersebut, tapi kalau ada konten menarik bisa jadi akan urun komentar atau benar-benar akan terlibat di dalamnya.  Suatu malam, menjelang istirahat kusempatkan buka hp dan sesaat berhenti di suatu postingan tentang menulis di blog. Hmmmm menarik.  Ku buka blog ku ini.. ah , ternyata sudah sangat lama tak menulis disini meski kegiatan menulis masih saja berlanjut, tapi menulis di media lain.  Ku pikir, ini aktifitas yang bagus untuk menantang diri ku sendiri untuk disiplin menulis, dan juga melatih kemampuan ku dalam hal menulis.  Kalau kuingat mengapa dulu ingin punya blog adalah ingin punya tempat untuk curhat. Semacam diary pribadi yang biasanya menjadi rahasi...

Sebuah Kenyataan

 Untuk Sebuah Nama beberapa tahun lalu, aku sudah merasakan akan kehadiranmu, namun tak kujumpai secara nyata jejakmu, tapi rasa itu begitu kuat atas keberadaanmu. bertahun telah berlalu, aku tak peduli apakah kau manusia atau hantu, tak kubiarkan jiwa ragaku terjebak dalam bayang-bayang dirimu, aku memilih untuk bergerak maju bersama waktu. prahara yang ia tinggalkan telah memecahkan kristal berharga kami, di sini aku terluka karena serpihan pecahannya, sementara kau nikmati segala bahagia yang mestinya milik kami, sementara pedih perih luka itu dibiarkannya menganga. bertahun kemudian,  ketika luka sembuh sebagian, ada luka yang tak juga kunjung sembuh, justru dinikmati dan dinanti saat kambuh. Sakit, ya… aku tahu. Itu memang sakit.  betapa aku tak boleh mengaduh, dan aku harus tetap menggenggam kristal pecah itu, sementara prahara pun bertumbuh, serpihan pecahan pun makin merasuk serasa membunuh. hingga kau tersebut diantara amarah, dan aku pun teryakinkan bahwa kau bu...

Pengalaman yang Membawa Hikmah

Perjalanan hidup setiap orang tentunya tidak sama. Namun yang pasti, setiap orang akan ada ujiannya masing-masing yang akan membawa takdir hidupnya masing-masing. Ujian hidup itu merupakan tantangan untuk ditaklukkan dan pastinya memberi pengalaman batin dan menjadi moment pendewasaan. Seperti halnya tema ngeblog yang ditetapkan MGN untuk Tantangan Blogging Mamah Gajah Ngeblog untuk bulan September 2023 ini yang bertemakan Pengalaman Menghadapi Tantangan Hidup Terbesar. Tantangan ngeblog kali ini benar-benar tantangan bagiku. Sungguh sulit untuk memulainya. Beberapa kali telah siap menghadap layar iPad dan jemari sudah siap mengetikkan kata-kata, tapi bingung mau mulai dari mana. Dari serangkaian peristiwa yang kualami, sejenak sulit untuk memilih mana yang merupakan Tantangan Hidup Terbesar sesuai tema yang ditetapkan. Berulang kali juga merasakan sesak di dada ketika mengingat kembali masa-masa sulit itu. Namun akhirnya aku menyimpulkan satu hal yang menjadi ...