Suara adzan subuh telah berkumandang. Taufik mempersiapkan diri untuk pergi ke masjid. Sementara ibu masih belum selesai mencuci piring di dapur.
“Bu, Taufik pamit ke masjid, ya. Assalamu’alaikum”.
“Ya. Wa’alaikum salaam," jawab ibu sambil terus menyelesaikan pekerjaannya.
“Fik! Bareng, Fik!” ujar ayah. “Buru-buru amat, sih. Tunggu ayah, dong!”
Taufik tersenyum sambil membenahi letak pecinya.
“Berangkat dulu, bu. Assalamu’alaikum," pamit ayah pada ibu.
“Wa’alaikum salam," jawab ibu sambil tersenyum.
Suara adzan masih berkumandang selama mereka berjalan menuju masjid. Di ujung jalan, Taufik melihat Manda melintas di jalan menuju masjid. Tak terlihat Nadira yang berjalan di dekat Manda. ‘Semoga dia sehat-sehat saja’, bisik hati Taufik.
Seusai ceramah subuh, jemaah pulang ke rumah masing-masing. Taufik masih tinggal di masjid untuk membantu Ustadz Hasan membersihkan masjid.
Seseorang tengah berdiri di depan lemari perpustakaan masjid, dan sosok itu seolah dikenalinya. Taufik mendekat dan melihat bahwa itu adalah Manda.
“Cari buku apa, Nda?" tanyanya pada Manda. Manda menoleh pada sumber suara itu dan kembali melihat-lihat buku di dalam rak lemari itu.
“Novel, Kak," jawabnya singkat.
“Novel apa yang dicari?” tanya Taufik sambil melihat buku-buku di rak deretan lebih atas.
“Apa ajalah, Kak. Aku sedang perlu untuk belajar di kelas menulis fiksi." Manda menjelaskan maksudnya dan sedikit berharap mendapat bantuan dari Taufik.
“Kakak punya novel bagus, tapi ada di rumah. Perlu sekarang banget atau nanti kita ketemu setelah tarawih?” tawaran Taufik menghentikan jemari Manda yang sedari tadi memilih-milih buku dalam rak itu.
“Hmm … boleh, Kak. Setelah tarawih, ya?” ujar Manda tersenyum lega.
“Oke," jawab Taufik kemudian. Manda mengambil mukenanya dan hendak beranjak pulang. Namun langkahnya terhenti arena pertanyaan Taufik. “Nadira ke mana? Kok enggak datang subuhan?”.
“Biasa, kak. Dia lebih memilih subuhan di rumah. Dia kan pengganti ibu kalau di rumah," jawab Manda tertunduk. Hal itupun dipahami oleh Taufik. Ia pun teringat ibunya yang masih sibuk mencuci piring bertepatan dengan persiapannya ke masjid tadi. Namun dari percakapan itu, setidaknya, ia tak lagi khawatir karena orang yang dikasihinya dalam keadaan sehat-sehat saja.
#30dwc
#30dwcjilid35
#day5
Komentar
Posting Komentar