Langsung ke konten utama

Surat yang Terselip di Sebuah Novel (3)

Mata sembab itu tak benar-benar berhasil ia tutupi. Taufik dan Manda pun bisa melihat adanya bekas air mata di wajah Nadira. Namun mereka mengerti dan tidak berminat juga untuk bertanya. 
Manda pun beranjak berdiri dan mengiringi Nadira untuk pulang. 
“Pulang duluan ya, Kak," pamit Manda pada Taufik.
“Oh, iya. Saya antar, ya?” tanya Taufik berbasa-basi.
“Enggak usah, Kak. Terima kasih," jawab Nadira cepat. Taufik memandangi dua gadis kakak beradik itu memakai sandalnya. Dalam hatinya, ia merindukan gadis pujaan hatinya itu bisa ceria lagi seperti dulu. Kematian kedua orang tuanya telah merenggut keceriaannya yang manis. Ia tahu, Nadira mendadak harus menjadi pelindung adiknya dan harus bekerja sambil menyelesaikan kuliahnya. Tanggung jawab itu belum siap untuk ditanggungnya sendirian. 
“Assalamu’alaikum," ucap Nadira dan Manda bersamaan  memberi salam.
“Wa’alaikum salaam. Kalau perlu bantuan, jangan sungkan bilang, ya. InsyaAllah, kakak bantu," ujar Taufik dengan perhatian yang tulus. Nadira membalasnya dengan senyum tipis sambil menganggukkan kepala saja. 
Nadira dan Manda pun berlalu diiringi dengan pandangan prihatin Taufik. 

Drama di depan pintu masjid itu disaksikan Ustadz Hasan. Ia telah mendengar rumor tentang Taufik yang menaruh hati pada Nadira. 
Taufik berjalan ke arahnya. Seketika itu juga, Ustadz Hasan mengalihkan pandangannya, berpura-pura tidak menyaksikan percakapan itu. Tapi hatinya tergerak untuk membicarakannya. 
“Kenapa tidak kamu lamar saja?” tanya Ustadz Hasan tiba-tiba.
“Hah? Apa, Tadz?” tanya Taufik terkejut. Ustadz Hasan tersenyum  melihat Taufik kebingungan dengan pertanyaannya. 
“Kenapa tidak kamu lamar saja si Nadira itu?” tanyanya mengulang dan menegaskan. 
“Ah, Ustadz. Bisa saja," kilah Taufik tersipu-sipu.
“Lah, memangnya kenapa? Kalau cinta sudah tumbuh di hati, mau tunggu apa lagi?”.
“Ustadz ini…bisa saja," Taufik masih belum mau mengaku apa yang dirasa.
“Kalau nanti keduluan orang lain, jangan menyesal, ya!”. Pernyataan Ustadz Hasan itu cukup mengejutkannya. Selama ini tak pernah terpikirkan jika kemungkinan ada orang lain yang akan mengambil kesempatan itu.

#30dwc
#30dwcjilid35
#day3

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenang Masa Kecil

Terkenang masa-masa kecilku Senangnya, aku s'lalu dimanja Apa yang kuminta selalu saja ada Dari mama, dari papa Cium pipiku dulu Saatku tiba berulang tahun Tak lupa hadiahku sepeda Ku pakai setelah selesai ku belajar Janji mama, janji papa Setelah kunaik kelas Ingin ku kembali Ke masa yang lalu Bahagianya dulu Waktu kecilku Ku dengar cerita Mama papa bilang Aku lincah lucu Waktu kecilku Aku suka bernyanyi. Lirik lagu Masa Kecilku itu memang membawa kita ke masa penuh kenangan. Masa kecil memang indah untuk dikenang. Yah, bagaimana tidak? PR dari sekolah tidak banyak. PR yang kusuka adalah PR menggambar. Satu-satunya buku bacaan anak adalah Bobo. Masih bebas main dengan teman sejak pulang sekolah sampai menjelang magrib. Mau main sendiri dengan boneka-boneka, main bola bekel, congklak pun asyik aja rasanya. Aku makin betah di rumah ketika bu De (kakak kandung ayahku) mengajariku membuat bunga dari kertas krep. Hal yang kuingat ketika menjelang sore adalah tukang bakso ya

Pengalaman yang Membawa Hikmah

Perjalanan hidup setiap orang tentunya tidak sama. Namun yang pasti, setiap orang akan ada ujiannya masing-masing yang akan membawa takdir hidupnya masing-masing. Ujian hidup itu merupakan tantangan untuk ditaklukkan dan pastinya memberi pengalaman batin dan menjadi moment pendewasaan. Seperti halnya tema ngeblog yang ditetapkan MGN untuk Tantangan Blogging Mamah Gajah Ngeblog untuk bulan September 2023 ini yang bertemakan Pengalaman Menghadapi Tantangan Hidup Terbesar. Tantangan ngeblog kali ini benar-benar tantangan bagiku. Sungguh sulit untuk memulainya. Beberapa kali telah siap menghadap layar iPad dan jemari sudah siap mengetikkan kata-kata, tapi bingung mau mulai dari mana. Dari serangkaian peristiwa yang kualami, sejenak sulit untuk memilih mana yang merupakan Tantangan Hidup Terbesar sesuai tema yang ditetapkan. Berulang kali juga merasakan sesak di dada ketika mengingat kembali masa-masa sulit itu. Namun akhirnya aku menyimpulkan satu hal yang menjadi

Impian yang Tertuang dalam Wish Lish

Kalau ditanya soal keinginan, hal itu bisa tidak ada batasnya. Yah, namanya juga manusia. Pastinya punya banyak keinginan yang realistis maupun yang tidak. Mungkin ada yang ingin menjadi Barbie, atau ingin menjadi seperti Superman? Yah, itu mungkin saja, tetapi kan jadi terlalu berkhayal, ya. Eh, tapi ternyata ada ya seorang perempuan yang sangat ingin menjadi Barbie. Ia pun menjalani operasi berulang kali untuk mendapatkan wajah dan bentuk tubuh seperti Barbie. Atau ada juga yang sangat ingin menjadi Angelina Jolie. Ah dunia ini memang selalu ada saja yang aneh-aneh. Keinginan bisa menjadi motivasi untuk aktivitas kerja yang lebih produktif. Aku sering mengikuti training motivasi yang mengarahkan untuk menuliskan keinginan yang ingin dicapai. Penetapan keinginan itu biasanya disesuaikan dengan ukuran SMART ( Specific, Measurable, Achievable, Relevant, Time-bound goals ). Intinya, keinginan yang ingin diwujudkan haruslah sejelas-jelasnya, dan dapat diperkirakan juga secara nilai yang