Langsung ke konten utama

Ini Peta Hidupku (1)

Setelah salat ashar, Fitri bersiap untuk menghadiri pengajian putri di rumah Kak Rosma. Perjalanan menuju rumah Kak Rosma tidak terlalu jauh. Cukup 15 menit dengan berjalan kaki saja, Fitri sudah sampai di depan rumah Kak Rosma.
 Kak Rosma sudah menanti di teras samping bersama Lisna dan Dewi sahabatnya. Seminggu sekali mereka berkumpul untuk melakukan kajian ayat-ayat suci AlQuran.

Setelah memaparkan materi kajian, kak Rosma akan menyediakan waktu untuk saling tanya jawab. Seperti pada hari itu, Fitri pun menyampaikan pertanyaan.
“Kak Rosma, bagaimanakah menurut pandangan Islam dalam memilih pasangan hidup?” tanya Fitri membuka sesi pertanyaan di pengajian itu.
“Hmm…Fitri sudah siap menikah, ya?” Kak Rosma menanggapi pertanyaan Fitri dengan senyum, tetapi pandangan matanya menunjukkan keseriusan. “Kalau memang Fitri sudah siap, nanti bisa saya ta’arufkan lewat foto saja, Fit. Nanti jika ada yan berminat serius juga, yang bersangkutan akan menyerahkan fotonya juga sehingga Fitri bisa mengenali wajahnya.” Jelas Kak Rosma kemudian. 

Fitri melongo mendengarkan penjelasan itu. Padahal, bukan penjelasan seperti itu yang diharapkan. Fitri pun segera menanggapi, “Bukan begitu maksud saya, Kak. Pertanyaan saya, bagaimana menurut ajaran Islam dalam menentukan kriteria untuk pasangan hidup kita?”
“Oh, kalau itu, kita pilih yang bagus agamanya. Itulah sebabnya saya tadi bilang tentang ta’aruf. Karena, dengan cara itu, InsyaAllah akan ditemukan pasangan yang seiman, bagus aqidah dan akhlaknya. Melalui gurunya, InsyaAllah akan diarahkan, Fit," jelas kak Rosma panjang lebar. Namun Fitri tidak merasa pas dengan jawaban itu. Fitri hanya bisa diam dan tidak melanjutkan bertanya. Ia terdiam dan tiba-tiba saja hatinya merasa tidak cocok lagi dengan pengajian ini. 
Pengajian masih berlangsung dengan pertanyaan dari kedua sahabatnya. 

***

#30dwc
#30dwcjilid35
#day9

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenang Masa Kecil

Terkenang masa-masa kecilku Senangnya, aku s'lalu dimanja Apa yang kuminta selalu saja ada Dari mama, dari papa Cium pipiku dulu Saatku tiba berulang tahun Tak lupa hadiahku sepeda Ku pakai setelah selesai ku belajar Janji mama, janji papa Setelah kunaik kelas Ingin ku kembali Ke masa yang lalu Bahagianya dulu Waktu kecilku Ku dengar cerita Mama papa bilang Aku lincah lucu Waktu kecilku Aku suka bernyanyi. Lirik lagu Masa Kecilku itu memang membawa kita ke masa penuh kenangan. Masa kecil memang indah untuk dikenang. Yah, bagaimana tidak? PR dari sekolah tidak banyak. PR yang kusuka adalah PR menggambar. Satu-satunya buku bacaan anak adalah Bobo. Masih bebas main dengan teman sejak pulang sekolah sampai menjelang magrib. Mau main sendiri dengan boneka-boneka, main bola bekel, congklak pun asyik aja rasanya. Aku makin betah di rumah ketika bu De (kakak kandung ayahku) mengajariku membuat bunga dari kertas krep. Hal yang kuingat ketika menjelang sore adalah tukang bakso ya

Pengalaman yang Membawa Hikmah

Perjalanan hidup setiap orang tentunya tidak sama. Namun yang pasti, setiap orang akan ada ujiannya masing-masing yang akan membawa takdir hidupnya masing-masing. Ujian hidup itu merupakan tantangan untuk ditaklukkan dan pastinya memberi pengalaman batin dan menjadi moment pendewasaan. Seperti halnya tema ngeblog yang ditetapkan MGN untuk Tantangan Blogging Mamah Gajah Ngeblog untuk bulan September 2023 ini yang bertemakan Pengalaman Menghadapi Tantangan Hidup Terbesar. Tantangan ngeblog kali ini benar-benar tantangan bagiku. Sungguh sulit untuk memulainya. Beberapa kali telah siap menghadap layar iPad dan jemari sudah siap mengetikkan kata-kata, tapi bingung mau mulai dari mana. Dari serangkaian peristiwa yang kualami, sejenak sulit untuk memilih mana yang merupakan Tantangan Hidup Terbesar sesuai tema yang ditetapkan. Berulang kali juga merasakan sesak di dada ketika mengingat kembali masa-masa sulit itu. Namun akhirnya aku menyimpulkan satu hal yang menjadi

Impian yang Tertuang dalam Wish Lish

Kalau ditanya soal keinginan, hal itu bisa tidak ada batasnya. Yah, namanya juga manusia. Pastinya punya banyak keinginan yang realistis maupun yang tidak. Mungkin ada yang ingin menjadi Barbie, atau ingin menjadi seperti Superman? Yah, itu mungkin saja, tetapi kan jadi terlalu berkhayal, ya. Eh, tapi ternyata ada ya seorang perempuan yang sangat ingin menjadi Barbie. Ia pun menjalani operasi berulang kali untuk mendapatkan wajah dan bentuk tubuh seperti Barbie. Atau ada juga yang sangat ingin menjadi Angelina Jolie. Ah dunia ini memang selalu ada saja yang aneh-aneh. Keinginan bisa menjadi motivasi untuk aktivitas kerja yang lebih produktif. Aku sering mengikuti training motivasi yang mengarahkan untuk menuliskan keinginan yang ingin dicapai. Penetapan keinginan itu biasanya disesuaikan dengan ukuran SMART ( Specific, Measurable, Achievable, Relevant, Time-bound goals ). Intinya, keinginan yang ingin diwujudkan haruslah sejelas-jelasnya, dan dapat diperkirakan juga secara nilai yang